Semakin banyak kita menguasai dan menggunakan bahasa lain akan semakin baik untuk banyak perubahan dalam otak kita.
Bilingualisme menjadi salah satu rangsangan mental ke otak.
Seiring bertambahnya usia, hal itu memberikan perlindungan bagi otak yang menua.
Pengalaman menggunakan dua bahasa juga secara efektif mengatur ulang kerja otak.
Semakin lama, semakin awal, dan semakin intens kita menjadi bilingual, semakin banyak pula perubahannya.
Baca Juga: Ahli Gizi Ungkapkan Cara Terbaik & Terburuk Saat Masak Telur!
Meski demikian, bilingualisme juga enggak serta-merta mencegah terkena penyakit Alzheimer.
Hal itu hanya membantu otak terus berfungsi ketika mengalami kerusakan.
Selain kemampuan bilingual, orang yang berpendidikan tinggi, atau bekerja keras diperkirakan mempunyai ketahanan yang sama terhadap penyakit Alzheimer.
Mereka masih mungkin terkena penyakit Alzheimer, tetapi semua kerja keras yang dilakukan otak selama bertahun-tahun membuatnya lebih tangguh dan lebih lama.
Bilingualisme juga hanyalah salah satu cara untuk menciptakan 'cadangan kognitif' untuk otak.
Hal terpenting adalah menjaga otak kita tetap aktif sepanjang hidup.
Selain menguasai lebih dari satu bahasa, beberapa cara berikut ini juga mampu melatih kemampuan otak.
Dengan pergi ke konser, itu membantu berinteraksi dengan orang lain.
Hal itu juga membuat otak turut bekerja.
Karena ketika kita berinteraksi dengan seseorang, kita menggunakan banyak otak kita.
Ivan Gunawan Berkolaborasi dengan Passion Jewelry Hadirkan Lunar Jewelry & Fashion Presentation 2025
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR