CewekBanget.ID - Namanya masih terdengar asing, girls?
Beliau adalah Raden Said Soekanto, seorang Komisaris Jenderal Polisi yang akan segera menyandang gelar Pahlawan Nasional, lho!
Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan informasi yang dibagikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 10-11 November 2020.
Baca Juga: Tertarik Pakai Pembalut Kain? Ini 5 Hal Penting yang Perlu Kita Ketahui!
Penasaran dengan sosoknya dan kiprah beliau di Kepolisian Republik Indonesia?
Yuk kita mengenal lebih jauh sosok Raden Said Soekanto, yang akan diberi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Jokowi!
Sosok Kapolri pertama
Komisaris Jenderal Polisi Raden Said Soekanto yang lahir pada 7 Juni 1908, adalah Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pertama Indonesia, lho!
Beliau dilantik sebagai Kepala Kepolisian Negara (KKN) oleh Presiden Soekarno pada 29 September 1945.
Soekanto bertanggung jawab lamgsung kepada perdana menteri/presiden.
Posisi Kapolri pun tetap ia jabat setelah Negara Kesatuan RI dibentuk pada 17 Agustus 1950 dan diberlakukannya UUDS 1950 dengan sistem parlementer.
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Sendi Saat Menstruasi!
Raden Said Soekanto menjabat sampai dengan 14 Desember 1959.
Tepat pada 15 Desember 1959, Soekanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kapolri/Menteri Muda Kepolisian.
Pangkat terakhir Soekanto adalah komisaris jenderal polisi atau letnan jenderal.
Kemudian pangkatnya dinaikkan menjadi jenderal polisi (purnawirawan) pada tahun 1968.
Baca Juga: Pandemi, Burger King Nyuruh Pelanggan Pesan Makanan di McDonald's!
Pencetus berdirinya Markas Besar Kepolisian RI
Yup! Markas Besar Kepolisian RI di daerah Jakarta Selatan adalah salah satu peninggalan beliau, girls.
Jenderal Polisi Soekanto lah orang dibalik berdirinya Markas Besar Kepolisian RI.
Soekanto merencanakan pembangunan kantor kepolisian di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN).
Gedung itu kemudian diresmikan Soekanto pada 17 Agustus 1952.
Fyi, saat itu, kantor tersebut menjadi gedung perkantoran termegah setelah Istana Negara. Keren!
Meresmikan motto Polri
Selain mendirikan Markas Besar Kepolisian RI, selama kepemimpinannya, Beliau juga meresmikan motto Polri yaitu Tri Brata dan Catur Prasetya, padan tahun 1955.
Fyi, motto Polri itu adalah ciptaan Prof Djoko Sutono SH.
Baca Juga: Enggak Sehat, 5 Jenis Ikan Ini Enggak Boleh Kita Makan Tiap Hari!
Ikut serta dalam pendirian Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian
Pendirian Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta juga enggak lepas dari campur tangan Soekanto.
Bersama Prof Djoko Sutono SH, Prof Supomo, dan Sultan Hamengku Buwono IX, Soekanto mendirikan PTIK yang dulu disebut Akademi Polisi di Mertoyudan.
Tujuan dibentuknya Akademi Polisi kala itu adalah untuk mencetak polisi yang pandai, modern, dan tanggap pada kemajuan zaman.
Selain itu, masih terkait dunia pendidikan, Soekanto pun berperan mengirimkan banyak perwira Polri untuk belajar kepolisian di Amerika Serikat.
Dilansir dari Kompas.com, perwira-perwira tersebut antara lain Hoegeng Imam Santoso, Awaloedin Djamin, Mohammad Hasan, dan Widodo Budidarmo, yang semuanya pernah menjadi Kapolri.
Berperan pula dalam pembentukan kesatuan di institusi kepolisian
Di sisi lain, tercatat pula peran Soekanto dalam pembentukan sejumlah kesatuan di institusi kepolisian.
Soekanto memelopori pembentukan Brigade Mobil (Brimob), pasukan khusus Polri; mendirikan pusat pendidikan Brimob di Porong; serta Satuan Polisi Perairan dan Udara.
Selama mengemban jabatan sebagai Kapolri, Soekanto juga sempat menyatakan keberatan terhadap rencana Presiden Soekarno membentuk ABRI yang terdiri dari Angkatan Perang dan Angkatan Kepolisian.
Baca Juga: 4 Zodiak Sering Mengeluh Bokek di Awal Bulan, Aries Impulsif dan Libra Bayar CIcilan!
Alasan keberatan Soekanto adalah demi menjaga profesionalisme kepolisian.
Akan tetapi, ABRI kemudian terbentuk melalui Tap MPRS Nomor II dan III Tahun 1960. Berdasarkan aturan itu, ABRI terdiri atas Angkatan Perang dan Polisi Negara.
Dikenal sebagai sosok yang jujur dan sederhana
Melansir dari Kompas.com, Soekanto dikenal sebagai sosok yang jujur dan sederhana selama menjabat sebagai Kapolri.
Salah satunya terliaht dari rumah yang ditemapti beliau. Soekanto pun hanya mempunyai sebuah rumah sederhana di Kompleks Polri Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ketika sudah pensiun, Soekanto tinggal di rumah yang ia sewa di kawasan Jakarta Pusat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 4 November 2020. Cancer Hati-hati Salah Ngomong!
Walaupun ketika meninggal beliau berhak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, namun beliau menolak dan memilih dimakamkan satu liang bersama sang istri di Pemakaman Tanah Kusir Jakarta Selatan.
Soekanto diketahui meninggal di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 24 Agustus 1993 dalam usia 85 tahun.
Proses pemakaman dilakukan secara militer dan dihadiri sejumlah petinggi negara.
Sebuah pujian datang dari Kapolri periode 1968-1971, Jenderal Pol (Purn) Hoegoeng Imam Santoso yang menyebut Soekanto adalah sosok teladan.
Menurut Hoegeng, Soekanto memberi contoh bagaimana seorang polisi harus jujur dan mengabdi kepada masyarakat. "Tanpa Pak Kanto, polisi sudah berantakan," ucap Hoegeng.
Baca Juga: Tak Terduga! Tenangkan Hati dan 5 Manfaat Menangis Bagi Kesehatan
Itu dia sekilas tentang sosok inspiratif, Kapolri Pertama Raden Said Soekanto yang akan segera diberi gelar Pahlawan Nasional.
Semoga sepak terjang beliau dapat menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita, girls.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Siapa Sosok Kapolri Pertama Soekanto?"
Penulis | : | None |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR