CewekBanget.ID - Punya beberapa jenis celana dalam ini di lemari kita, girls?
Enggak perlu disimpan terus menerus, lebih baik segera singkirkan dari lemari.
Yuk, ketahui jenis celana dalam yang harus segera kita buang dari lemari!
Baca Juga: Pangling! Begini 7 Potret Terbaru Emir Mahira, Pemeran Bayu 'Garuda di Dadaku'
1. Celana dalam longgar
Celana dalam biasanya menjadi enggak fit setelah berat badan kita naik ataupun turun, bahkan mesin cuci pun bisa merubah bentuk celana dalam kita.
Duh, harus segera beli baru dan buang celana dalam yang udah kayak gini!
2. Celana dalam bukan bahan katun
Vagina kita juga butuh bernafas, jadi jika kita menggunakan undies berbahan satin, polyester, sutra dan lain-lain, ini cuma akan menyiksa vagina dan mengundang jamur.
Lebih baik gunakan bahan 100 persen katun agar vagina tetap terjaga dengan baik.
Jika tetap pengin menggunakan bahan lain, usahakan untuk enggak menggunakannya setiap saat, ya!
Baca Juga: 7 Warna Rambut Ini Bakal Jadi Tren di 2021. Wajib Tahu Biar Hits!
3. Celana dalam bolong
Biasanya kita tetap cuek pakai apalagi kalau ukuran bolong pada celana masih kecil.
Tapi seiring waktu, bolongan akan semakin besar dan membuat celana dalam udah enggak layak pakai.
Duh, malu banget kan kalau teman sampai tahu celana dalam kita bolong.
4. Celana dalam dengan noda menstruasi
Pasti semua pernah kan mengalami celana yang kotor karena noda dari menstruasi?
Mungkin ada beberapa celana yang masih meninggalkan noda setelah dicuci, dan jika ini terjadi di celana dalam kita, lebih baik segera dibuang.
Solusi lainnya, kita bisa memilih celana dalam berwarna hitam ketika sedang menstruasi.
5. Celana dalam dengan motif tertentu
Pasti pernah ada saatnya kita menyukai celana dalam bermotif lucu seperti cherry, atau kartun favorit.
Namun semakin bertambahnya umur, kita menjadi malu untuk menggunakannya lagi.
Daripada cuma numpuk di lemari, lebih baik segera dibuang aja.
(*)
Baca Juga: Jangan Asal! 4 Model Sepatu Ini Paling Cocok Dipakai Sama Dress Hijab
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR