CewekBanget.ID - Kontestan Indonesian Idol season 11, Melisha Sidabutar diketahui meninggal dunia pada Selasa, 8 Desember 2020.
Melisha Sidabutar meninggal pada usia yang masih muda yaitu 19 tahun, akibat pembengkakan jantung.
Hal ini disampaikan oleh tetangga sekaligus teman Melisha, Ellysia Belinda, yang memberikan keterangan mengenai kronologi wafatnya Melisha lewat Instagram Story.
Baca Juga: Biarkan Diri Bersedih Sementara & 4 Tips Hadapi Kesedihan Ketika Orang Terdekat Meninggal
"Jadi udah di ronsen, ditemukan ada pembengkakan jantung," jelas Ellysia pada Selasa (8/12/2020) melalui unggahannya.
Setelah dibawa ke rumah sakit, hasil diagnosisnya adalah Melisha Sidabutar mengalami pembengkakan jantung.
Masih terasa asing dengan kondisi jantung bengkak atau pembengkakan jantung?
Biar kita lebih waspada, yuk cari tahu berbagai hal tentang pembengkakan jantung, yang jadi penyebab meninggalnya Melisha Sidabutar!
1. Pada tahap awal, kondisi jantung bengkak enggak menimbulkan gejala
Girls, kondisi jantung bengkak atau pembengkakan jantung (kardiomegali) bukanlah sebuah penyakit, tapi merupakan tanda dari kondisi klinis atau penyakit tertentu.
Pada tahap awal, pembengkakan jantung sering enggak menimbulkan gejala, lho.
Gejala baru akan muncul ketika pembengkakan jantung sudah cukup parah.
Dengan mengetahui beberapa gejalannya, penanganan yang benar pun bisa segera kita lakukan, girls.
Baca Juga: Ketiak Gampang Basah? Atasi dengan 3 Cara Alami Ini Biar Makin PD!
2. Gejala pembengkakan jantung
Tingkat keparahan gejala pembengkakan jantung pada setiap orang memang berbeda-beda.
Dilansir dari Alodokter.com, ada beberapa orang yang hampir tidak merasakan gejalanya sama sekali, tapi ada pula yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun.
Namun tentu saja, kondisi jantung bengkak akan lebih mudah ditangani bila terdeteksi sejak dini, girls.
Beberapa tanda dan gejala yang mungkin dirasakan penderita jantung bengkak, seperti dilansir dari Alodokter.com, yaitu sesak nafas terutama saat beraktivitas atau berbaring, gangguan irama jantung, kaki membengkak dan kelelahan.
Selain itu muncul juga gejala lainnya, yaitu nyeri dada, jantung berdebar-debar dan juga bertambahnya berat badan karena pembengkakan.
Oiya girls, ketika kita merasakan gejala jantung bengkak yang cukup parah, seperti sesak napas parah, pingsan, serta rasa tidak nyaman di lengan, punggung, leher, rahang, atau perut, sebaiknya jangan menunda untuk mendapatkan penangan medis, ya.
Baca Juga: Bisa Menimbulkan Jerawat Sampai Sistem Pencernaan Terganggu, Ini Bahaya Makanan Berminyak!
3. Penyebab jantung bengkak
Lalu, apa penyebab atau pemicu terjadinya pembengkakan jantung?
Faktanya, ada berbagai hal dan juga kondisi yang jadi penyebab pembengkakan jantung, sehingga jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Diantaranya, penyakit jantung bawaan, tekanan darah tinggi, anemia, penyakit jantung koroner, gangguan katup jantung, kelainan otot jantung dan obesitas.
Pembengkakan juga dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit, misalnya karena jarang berolahraga, cedera otot, berdiri terlalu lama ataupun karena mengonsumsi garam terlalu banyak.
Baca Juga: Inspiratif! Intip Quotes Buat Para Zodiak Hari Ini, 9 Desember 2020!
Yuk kita bahas lebih lanjut beberapa penyebab jantung bengkak, seperti yang sudah disebutkan di atas!
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Dilansir dari Kompas.com, pada kondisi hipertensi, jantung harus memompa lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh.
Akibatnya, otot jantung akan membesar dan menebalkan. Selain itu juga bisa menyebabkan bilik jantung kiri membesar, menyebabkan otot jantung pada akhirnya melemah. Tekanan darah tinggi juga dapat memperbesar bilik atas jantung.
Gangguan katup jantung
Keempat katup di jantung menjaga aliran darah ke arah yang benar. Jika katup rusak, jantung dapat membesar.
Nah, katup jantung mungkin saja rusak akibat beberapa kondisi, seperti cacat jantung, infeksi dan efek samping pengobatan tertentu.
Anemia
Merupakan kondisi ketika sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh, jumlahnya kurang.
Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan detak jantung menjadi cepat dan tidak teratur.
Alhasil, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk atasi kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini yang kemudian bisa menjadi penyebab jantung bengkak.
Baca Juga: Google Indonesia Umumkan 'Year in Search 2020'. Ada 'Tilik' Hingga Odading!
Irama jantung tidak teratur (aritmia)
Melansir penjelasan dari Kompas.com, irama jantung yang tidak teratur juga bisa menjadi penyebab jantung bengkak yang perlu kita waspadai, girls.
Saat jantung berdetak dengan tempo yang tidak normal, darah bisa terpompa balik ke dalam jantung dan merusak bagian ototnya.
Fyi, pengobatan untuk kondisi jantung bengkak bisa dengan pemberian obat-obatan sampai prosedur operasi.
4. Kemungkinan sebabkan komplikasi
Penting buat kita untuk enggak mengabaikan setiap tanda dan gejala pembengkakan jantung, ya.
Bukan tanpa alasan, kondisi jantung bengkak bisa menyebabkan komplikasi berat, lho.
Dilansir dari Alodokter.com, pembengkakan jantung bisa sebabkan gagal jantung, serangan jantung, bahkan kematian mendadak! Duh..
Baca Juga: Biarkan Diri Bersedih Sementara & 4 Tips Hadapi Kesedihan Ketika Orang Terdekat Meninggal
Untuk mencegah terjadinya kondisi jantung membengkak dan masalah jantung lainnya, sebaiknya kita juga mulai terapkan pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi dan rajin olahraga, serta batasi konsumsi minuman beralkohol.
Yuk mulai sekarang lebih aware lagi dengan kesehatan jantung kita ya, girls.
Selain menerapkan pola hidup sehat, kita juga jangan ragu untuk pergi ke dokter ketika mengalami gejala pembengkakan jantung.
Tetap sehat dan semangat, yaa!
(*)
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR