Obesitas
Mager terjadi ketika kita 'sibuk' dengan kegiatan yang enggak membatasi pergerakan fisik, seperti terus-menerus main gadget atau laptop.
Aktivitas yang dilakukan hanya sebatas aktivitas otak saja.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Lily S. Sulistyowati kebiasaan ini memicu berbagai penyakit.
Akibat mager, jumlah kalori yang masuk ke tubuh dan yang keluar enggak seimbang. Lama kelamaan akan terjadi kenaikan berat badan yang bisa berakibat obesitas.
Parahnya, kebiasaan mager dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit jantung, stroke, hingga diabetes.
Penyakit jantung saat ini banyak terkena di usia muda, 15-24 tahun.
Baca Juga: Enggak Bisa Tenang, 4 Zodiak Cewek Ini Paling Gampang Panik!
Penyebab Kematian
Mager sepertinya sudah jadi kebiasaan yang dilakukan oleh orang Indonesia.
Buktinya adalah data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan 42 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun memiliki perilaku kurang bergerak atau kurang aktivitas fisik.
Bahkan, menurut Global Health Risk: Mortality and Burden Deases Attributable to Selected Major Risk dari World Health Organization (WHO), kurang aktivitas fisik menjadi peringkat keempat penyebab kematian. Duh! Masih mau mager juga, girls?
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR