CewekBanget.ID - Kanker vagina adalah kanker yang terjadi di vagina, yakni saluran yang menghubung leher rahim dengan alat kelamin bagian luar perempuan.
Kanker vagina dilaporkan paling sering terjadi pada sel-sel yang melapisi permukaan vagina atau terkadang disebut jalan lahir.
Kanker yang dimulai di vagina atau kanker vagina primer termasuk kasus kanker yang jarang terjadi, tapi beberapa jenis kanker dapat menyebar ke vagina dari tempat lain di tubuh.
Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker vagina harus diwaspadai karena bisa berbahaya atau mengancam jiwa, sebab kanker vagina yang enggak segera ditangani dapat membesar dan menyebar ke jaringan sekitar vagina.
Kanker vagina bahkan dapat menyebar atau bermetastasis ke area yang jauh dari organ vital ini, seperti paru-paru, hati, dan tulang.
Baca Juga: 5 Khasiat yang Akan Dirasakan Kalau Suka Makan Kismis. Enggak Nyangka!
Cara Mencegah Kanker Vagina
Cara terbaik untuk mengurangi risiko kanker vagina adalah menghindari faktor risiko penyebab kanker yang diketahui dan menemukan serta mengobati pra-kanker vagina.
Tetapi, karena banyak perempuan dengan kanker vagina enggak memiliki faktor risiko yang diketahui, penyakit ini enggak dapat dicegah sepenuhnya.
Meski demikian, beberapa hal berikut ini baik dilakukan sebagain bagian dari cara mencegah kanker vagina.
Hindari Infeksi HPV
Infeksi human papillomavirus (HPV) merupakan faktor risiko terjadinya kanker vagina.
Infeksi HPV terjadi terutama pada perempuan yang lebih muda dan lebih jarang terjadi pada perempuan di atas 30 tahun, meski alasannya belum jelas.
Yang pasti, HPV dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama kontak kulit ke kulit dengan area tubuh yang terinfeksi dan bisa menyebar selama aktivitas seksual, termasuk seks vaginal, anal seks, dan oral seks.
Tetapi, hubungan seks enggak harus terjadi agar infeksi menyebar, sebab yang dibutuhkan hanyalah kontak kulit ke kulit dengan bagian tubuh yang terinfeksi HPV.
Virus dapat menyebar melalui kontak kelamin ke kelamin, bahkan mungkin infeksi alat kelamin menyebar melalui kontak tangan ke alat kelamin.
Infeksi HPV juga tampaknya dapat menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain; artinya, infeksi bisa mulai di serviks dan kemudian menyebar ke vagina dan vulva.
HPV sangat umum, jadi berhubungan seks dengan satu orang pun dapat membuat kita berisiko terkena virus ini.
Dalam kebanyakan kasus, tubuh mampu membersihkan infeksi dengan sendirinya, namun dalam beberapa kasus, infeksi bisa saja enggak kunjung sembuh dan menjadi kronis.
Baca Juga: Jaga Kebersihan Vagina dan 4 Cara untuk Menghilangkan Keputihan!
Seiring waktu, infeksi kronis, terutama dengan jenis HPV risiko tinggi, dapat menyebabkan kanker tertentu, termasuk kanker vagina dan pra-kanker.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari HPV adalah dengan penggunaan kondom setiap kali berhubungan seks bagi orang dewasa, yang dapat memberikan perlindungan terhadap HPV.
Meski enggak bisa melindungi sepenuhnya karena enggak menutupi setiap area tubuh yang mungkin terinfeksi HPV, seperti kulit di area genital atau anus, tapi kondom tetap saja dapat memberikan perlindungan terhadap HPV lewat penularan alat kelamin dan juga melindungi terhadap HIV serta beberapa penyakit menular seksual lainnya.
Tersedia juga vaksin yang dapat melindungi diri dari infeksi HPV jenis tertentu dan hanya dapat digunakan untuk mencegah infeksi HPV, enggak membantu mengobati infeksi yang sudah ada.
Agar bekerja dengan baik, vaksin harus diberikan sebelum seseorang terpapar HPV, seperti melalui aktivitas seksual.
Vaksin ini disetujui untuk membantu mencegah kanker vagina dan pra-kanker, serta membantu mencegah kanker lain, serta kutil dubur dan kutil kelamin.
Lihat postingan ini di Instagram
Jangan Merokok
Yup, merokok memang enggak membawa dampak baik apa pun bagi kesehatan.
Jadi, enggak merokok adalah cara lain untuk menurunkan risiko kanker vagina.
Perempuan yang enggak merokok juga cenderung enggak mengembangkan sejumlah kanker lain, seperti paru-paru, mulut, tenggorokan, kandung kemih, ginjal, dan beberapa organ lainnya.
Cari Tahu Gejala dan Obati Pra-Kanker
Sebagian besar kanker sel skuamosa vagina diyakini bermula sebagai perubahan pra-kanker, yang disebut vaginal intraepithelial neoplasia (VAIN).
VAIN mungkin ada selama bertahun-tahun sebelum berubah menjadi kanker (invasif) sejati.
Skrining untuk kanker serviks, seperti dengan Pap test dan tes HPV terkadang dapat mendeteksi prakanker atau masalah yang mungkin menyebabkan pembentukannya.
Jika pra-kanker ditemukan, hal itu dapat diobati dan menghentikan kanker sebelum benar-benar dimulai.
Namun, karena kanker vagina dan VAIN jarang terjadi, dokter jarang melakukan tes lain untuk mencari kondisi ini pada perempuan yang enggak memiliki gejala atau riwayat pra-kanker atau kanker serviks, vagina, atau vulva.
Baca Juga: Ngeri! 4 Bahaya Ini Bakal Kita Rasakan Kalau Vagina Sering Berkeringat
VAIN atau pra-kanker vagina mungkin enggak terlihat selama pemeriksaan rutin vagina, tetapi VAIN dapat ditemukan dengan pengujian yang dilakukan untuk menyaring kanker serviks.
Karena kanker serviks jauh lebih umum daripada kanker vagina, tes HPV dan Pap test yang digunakan untuk skrining kanker serviks mengambil sampel dari serviks.
Tetapi, beberapa sel dari lapisan vagina biasanya juga diambil pada saat yang bersamaan dengan pemeriksaan Pap smear dan memungkinkan beberapa kasus VAIN ditemukan pada perempuan dengan lapisan vagina enggak sengaja dikikis.
Tetap saja, tujuan utama dari tes ini adalah untuk menemukan kanker serviks pra-kanker dan kanker serviks dini, bukan kanker vagina atau VAIN.
Pada perempuan yang serviksnya telah diangkat melalui pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-kanker, sampel dapat diambil dari lapisan vagina bagian atas untuk mencari kanker serviks yang telah kembali, dan untuk mencari kanker vagina dini atau VAIN.
Kanker vagina dan VAIN lebih sering terjadi pada perempuan yang pernah menderita kanker serviks atau pra-kanker.
Banyak perempuan dengan VAIN mungkin juga menderita pra-kanker serviks atau dikenal sebagai cervical intraepithelial neoplasia (CIN).
Jika sel-sel abnormal ditemukan, langkah selanjutnya adalah prosedur yang disebut kolposkopi, di mana serviks, vagina, dan kadang-kadang vulva diperiksa dengan teliti dengan alat khusus yang disebut kolposkop.
Hindari Alkohol
Minum alkohol secukupnya penting untuk mencegah terjadinya berbagai macam kanker, termasuk kanker vagina.
Ada beberapa bukti bahwa minum banyak meningkatkan risiko kanker vagina.
Makanya, lebih baik hindari konsumsi alkohol berlebih demi menjaga kesehatan diri.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR