CewekBanget.ID - Meski usia kita masih relatif muda, enggak ada salahnya mulai mengasah ingatan sejak dini demi menghindari pikun atau demensia.
Sama seperti kulit, otak juga menua seiring bertambahnya usia.
Jadi, jika kita berumur panjang, tanda-tanda penuaan pada otak juga akan bermunculan secara perlahan dan mengganggu kemampuan memori kita.
Menjaga otak tetap tajam atau membiarkan tanda-tanda penuaannya muncul bergantung pada jumlah cadangan kognitif kita, semacam penyangga.
Nah, ada beberapa cara dapat dilakukan untuk mencegah pikiran kita cepat pikun seiring bertambahnya usia dan bisa dibiasakan dari sekarang, lho!
Baca Juga: Keracunan Hingga Hilang Ingatan, Ini Dampak Negatif Minum Alkohol
Enggak Berhenti Belajar
Maksudnya di sini, buatlah pikiran tetap aktif.
Menjaga otak tetap aktif enggak melulu harus lewat cara ekstrem yang terdengar berat, seperti ikut kelas-kelas akademik.
'Terus belajar' juga bisa berarti menerima informasi baru setiap harinya dan bisa merupakan sesuatu yang menyenangkan, misalnya mempelajari game baru, belajar menari atau melukis, ikut kelas bahasa asing, atau sekadar belajar hal baru dari film dokumenter.
Semakin banyak yang terlibat dalam proses tersebut dan semakin aktif pembelajaran yang dilakukan, maka akan semakin baik.
Jadi, pastikan kita dan orang-orang tercinta saling terlibat, misalnya dalam mengikuti kursus atau melakukan hobi.
Bahkan, aktivitas yang dilakukan bisa sesederhana main game mingguan atau apa pun yang membuat kita belajar hal baru.
Bersosialisasi
Banyak orang semakin jarang bersosialisasi seiring bertambahnya usia dan lebih banyak di rumah, sehingga pola tersebut membuat otak kita kehilangan kesempatan untuk melatih neuroplasitas.
Interaksi sosial adalah sesuatu yang enggak terprediksi; kondisi tersebut membuat otak lebih waspada dan aktif untuk bersosialisasi.
Terus terhubung secara sosial dengan orang lain dapat menjaga cadangan kognitif kita kuat dan sehat.
Meski sepele, ini sangat membantu diri kita di usia senja kelak, seperti usia 50 tahun ke atas.
Baca Juga: Biar Enggak Jadi Pelupa, Ini 6 Langkah Sehat Buat Asah Ketajaman Memori
Diet Mediterania
Zona biru adalah wilayah khusus di dunia yang diketahui memiliki tingkat demensia lebih rendah daripada wilayah lain di dunia.
Beberapa negara yang masuk daftar zona biru antara lain Jepang, Yunani dan Kosta Rika.
Para peneliti berpikir, pola makan penduduk di zona biru memengaruhi kemampuan fungsi otak mereka.
Umumnya, orang-orang yang tinggal di zona biru menerapkan pola makan Mediterania yang kaya lemak baik, seperti ikan, dan sayur-sayuran.
Neuron kita dilapisi oleh selubung mielin, dan kita membutuhkan lemak baik dalam makanan yang dikonsumsi agar lapisan tersebut tetap bagus dan sehat.
Baca Juga: Menurut Riset, Makan Makanan Pedas Bisa Bikin Cepat Pikun. Kok Bisa?
Olahraga
Tahu enggak, olahraga punya peran sangat besar terhadap fungsi otak, lho!
Dengan terus menggerakkan badan, kita enggak hanya mencegah efek buruk terhadap kesehatan fisik, tetapi juga kondisi berkaitan dengan demensia.
Penyebabnya, olahraga adalah salah satu mekanisme untuk memperoleh Brain Derived Neurotropic Factor (BDNF) atau sesuatu yang kita butuhkan agar fungsi otak dapat berjalan optimal.
Pada akhirnya, sebuah sumber daya baru akan bermanfaat jika kita menggunakannya, sama seperti otak.
Jadi enggak ada kata terlambat untuk memulai! Lebih baik lagi jika kita mulai mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan positif tersebut sejak masih muda dan memperoleh manfaatnya di usia senja kelak.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR