Melindungi Orang yang Enggak Dapat Divaksin
Kita tahu bahwa orang dengan kondisi medis yang kronis seperti penyakit jantung dan kanker berisiko terkena kasus COVID-19 yang parah. Apalagi populasi ini enggak terlibat dalam uji klinis, kita enggak dapat berasumsi mereka akan memiliki kekebalan yang sama.
Kita juga disarankan, apabila memiliki reaksi alergi terhadap salah satu bahan dalam vaksin, untuk enggak boleh mendapatkan vaksinasi.
Apabila kita memiliki reaksi alergi terhadap dosis pertama, kita enggak direkomendasikan untuk mendapatkan dosis kedua.
Beberapa perempuan hamil yang juga dianggap berisiko tinggi dan enggak termasuk dalam uji klinis memilih untuk enggak mendapatkan vaksinasi atau memilih untuk divaksin setelah mereka melahirkan.
Dosis Vaksin Terbatas
Para ahli memperkirakan, jumlah vaksinasi yang diperlukan untuk membuat dampak pada kekebalan kelompok enggak akan tercapai sampai tahun 2022.
Maka dari itu kita harus tetap memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan besar, dan menjaga jarak sosial untuk waktu yang lebih lama.
Kita mungkin melihat pedoman pemakaian masker akan berubah setelah cukup banyak orang yang divaksinasi, serta jika kasus dan kematian telah turun; tetapi sampai saat ini, kita harus tetap waspada dalam perjuangan kita untuk mengendalikan COVID-19.
(*)
Baca Juga: Pikir Ulang untuk Langsung Nongkrong Setelah Divaksin. Ingat Hal Ini!
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR