Multitasking Pakai Gadget
Biasanya kita mengerjakan segala sesuatu sekaligus dari berbagai gadget atau media yang ada di sekitar kita.
Misalnya, kita menyalakan televisi sambil scrolling media sosial, lalu menyalakan lagu di streaming platform dan mengerjakan tugas di laptop dalam satu waktu.
Duh, kedengarannya saja sudah hectic banget, girls!
Menurut para ahli, ini juga menggandakan waktu rata-rata yang kita habiskan untuk melakukan multitasking tersebut.
Dilansir dari The Healthy, survey tahun 2013 dengan 318 partisipan yang dipublikasikan di Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking mengungkapkan bahwa orang-orang yang dilaporkan melakukan multitasking media lebih sering mengalami gejala depresi dan kecemasan sosial.
Untuk mengatasinya, cobalah menghabiskan waktu hanya untuk memperhatikan satu layar dalam satu waktu, serta batasi paparan layar kita sehari-hari.
Menghabiskan Waktu Dengan Orang yang Negatif
Wah, kalau yang satu ini betul-betul mesti kita perhatikan lagi, deh.
Jangan-jangan selama ini kita dikelilingi orang-orang yang memancarkan energi negatif, misalnya teman-teman yang gemar bergosip atau anggota keluarga yang sedikit-sedikit hobinya nyinyir. Malas banget!
Secara langsung maupun enggak langsung, terus menerus berada di tengah lingkungan yang negatif juga dapat membuat kita merasa down dan merusak kondisi mental kita.
Makanya, yuk coba lebih dekat dengan orang-orang yang bisa membuat kita memandang segala hal dari berbagai sisi dan mempertimbangkan aspek positif dari macam-macam hal.
Tidur Larut Malam
Kurangi kebiasaan tidur setelah larut malam, ya.
Rupanya kebiasaan ini membuat kita lebih rentan berpikir negatif sepanjang hari dan kerap dikaitkan dengan gejala depresi.
Sebaliknya, orang yang tidur lebih awal lebih jarang mengalami pikiran negatif.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR