Pikirkan Perasaan Sendiri
Pertama-tama, pikirkan perasaan diri kita sendiri dulu.
Kita mungkin merasa, meskipun doi kerap menghilang tiba-tiba dalam waktu lama dan hanya menghubungi kita saat ada maunya, ia masih menyimpan perasaan kepada kita.
Tapi sebetulnya sikapnya yang sering ghosting saja sudah menunjukkan bahwa dirinya enggak konsisten, lho.
Pikirkan kembali, apakah kita pengin punya pasangan dengan sifat seperti itu dalam hubungan atau enggak?
Jangan sampai kita malah mengorbankan perasaan kita sendiri demi pacar atau gebetan yang bahkan enggak menganggap serius hubungannya dengan kita.
Jangan Membalas Pesan Terlalu Cepat
Biasanya pelaku ghosting akan menghubungi kita lagi setelah menghilang dalam waktu cukup lama tanpa rasa bersalah, seakan-akan ia enggak pernah meninggalkan kita sebelumnya.
Dengan membalas pesannya secepat mungkin, dia akan menganggap kita masih menunggunya dan akan selalu demikian karena kita enggak mau mengakhiri hubungan dengannya.
Padahal kita bisa meluangkan waktu untuk hal-hal yang lebih berguna daripada sekadar menanti sosok yang bahkan enggak bisa konsisten dalam menjaga hubungan.
Coba abaikan upayanya menghubungi kita lewat telepon, pesan singkat, atau media sosial selama beberapa waktu, deh.
Selain itu, jangan terlalu mudah terbawa perasaan atau baper dengan jenis orang seperti ini.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR