CewekBanget.ID - Pandemi Covid-19 membuat industri film di Indonesia merasakan dampak besar.
Baru-baru ini (5/3/2021), sejumlah sineas dan instansi perfilman Indonesia membuat surat terbuka kepada Presiden Jokowi terkait kendala perkembangan industri film selama pandemi.
Baca Juga: Salshabilla Adriani Syuting Pertama Kali Main Film sambil Beribadah!
Meski bioskop sudah mulai dibuka dengan jumlah penonton yang dibatasi, tetap saja masih sulit mengembalikan stabilitas perfilman saat ini.
Isi surat terbuka
Surat terbuka untuk Jokowi tersebut disampaikan sejumlah insan film, yang meminta perhatian dan bantuan bagi industri film yang terdampak pandemi.
Para sutradara, aktor-aktris, selebritas, dan yang berkaitan dengan dunia perfilman ramai mengunggah surat atas nama Insan Film Indonesia (IFI) tersebut.
Baca Juga: Berulang Kali Ditunda, A Quiet Place II Akhirnya Tentukan Tanggal Tayang!
"Film adalah bukti kami untuk negeri.
Kami ingin bertahan hingga pandemi ini berahir agar kami tidak tertinggal jauh dan bisa langsung meneruskan laju perekonomian pefilman demi Indonesia.
Kami sangat sangat berharap koordinasi pemerintah Indonesia melalui kementerian yang terkait di Kabinet Indonesia Maju dan Satuan Tugas Covid-19 untuk bisa memberikan bantuan kepada perfilman Indonesia melalui berbagai paket stimulus, subsidi, serta perlindungan hukum dan kesehatan.
Dukungan dari pemerintah akan membuat kami bisa terus bekerja membuat film, menayangkan, dan memberikan rasa aman ke penonton untuk kembali ke bioskop," salah satu bunyi butir paragraf surat tersebut.
Baca Juga: Fakta Film The Box, Suara Memukau Chanyeol EXO Spoiler di Trailer!
Mewakili kondisi para seniman, Joko Anwar selaku sutradara kenamaan Indonesia juga mengunggah surat itu beserta caption berisi harapan.
"Kami ingin kembali bisa berkarya dan kembali menginspirasi. Kami memohon dukungan Bapak Presiden @jokowi. Dan seluruh rakyat Indonesia. #FilmIndonesiaFilmKita," tulis Joko Anwar dalam caption.
Pencapaian perfilman Indonesia
Berdasarkan data IFI, meski kini bioskop mulai dibuka degan kapasitas penonton 50%, masyarakat masih dinilai takut untuk mengunjungi bioskop.
Hal ini berbanding lurus dengan pendapatan industri film yang semakin merosot, ditambah pembajakan film di mana-mana.
Pemerintah pernah memberi perhatian lebih kepada industri film tahun 2016 lalu hingga menhasilkan buah manis.
Baca Juga: Setelah Ratusan Purnama, Film Sehun EXO CATMAN Umumkan Penayangan!
Sejak dibukanya Daftar Negatif investasi film tahun 2016 tersebut, era baru perfilman muncul dengan jumlah penonton yang terus meningkat.
Bahkan pertumbuhan penonton mencapai 20% per tahun selama 4 tahun terakhir sebelum pandemi.
Hingga menjadikan Indonesia sebagai pasar film nomor sepuluh terbesar di dunia, dengan nilai pasar sebesar 500 juta dollar AS di akhir tahun 2019.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR