Normalisasi Catcall dan Pelecehan Seksual
Cinta Laura pun menyayangkan bahwa catcall dan aksi pelecehan seksual lainnya masih dianggap lumrah dan normal, terutama di Indonesia.
"Mayoritas masyarakat tidak sadar apa saja bentuk pelecehan, sehingga banyak tindakan tidak benar yang dinormalisasi," jelas Cinta.
Selain itu, victim blaming atau budaya menyalahkan korban juga masih kerap terjadi, padahal dalam kasus kekerasan dan pelecehan seksual, korban enggak salah terlepas dari pakaian yang dikenakannya, bentuk tubuhnya, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Bisa Terjadi Pada Siapa Saja, Yuk Lebih Aware Pelecehan Seksual!
Berani Stand Up untuk Diri Sendiri dan Orang Lain
Untuk itu, Cinta mengajak kita untuk berani stand up melawan dan mencegah pelecehan seksual khususnya di ruang publik, baik itu bagi diri kita sendiri atau demi orang lain ketika kita menjadi bystander.
Ia juga menekankan kalau intervensi tindak pelecehan seksual enggak harus seperti dirinya yang mengonfrontasi pelaku secara langsung; ada metode 5D yang bisa dilakukan untuk mencegah pelecehan seksual sesuai dengan pribadi kita dan situasi saat kejadian.
"Lihat situasi dan kondisi sebelum menerapkan satu dari lima metode perlawanan terhadap pelecehan seksual," paparnya.
Terakhir, Cinta menegaskan bahwa kita sebagai perempuan harus mengetahui dan menghargai nilai diri kita sendiri, supaya kita tahu kapan kita diperlakukan enggak benar dan bagaimana kita mesti menghadapinya.
"Know your worth, jangan diam saja. Stand up for yourself," ia menutup perbincangan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR