CewekBanget.ID - Munculnya bruntusan pada area dahi memang enggak bikin nyaman.
Selain mengganggu penampilan, bruntusan juga biasanya terasa perih apabila disentuh.
Bruntusan adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil atau jerawat halus di permukaan kulit, terutama di area dahi.
Meski tampak sepele, bruntusan dapat membuat kulit terlihat kasar dan tidak rata, serta menimbulkan rasa tidak nyaman.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan bruntusan, mulai dari kebersihan kulit yang kurang terjaga, hingga reaksi terhadap produk kosmetik tertentu.
Namun, bruntusan di dahi tidak hanya disebabkan oleh satu faktor.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Jerawat Beruntusan di Wajah, Lakukan 6 Langkah Ini
Ada berbagai penyebab yang bisa memicu kondisi ini, dan penting untuk memahami apa saja yang menjadi pemicu agar kita bisa mencegahnya secara efektif, simak:
Area T-zone, termasuk dahi, sering kali mengalami produksi minyak berlebih. Minyak berlebih ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya bruntusan.
Kulit berminyak biasanya lebih rentan terhadap masalah ini, terutama jika tidak dilakukan pembersihan secara teratur.
Paparan terhadap polusi dan debu dapat memperburuk kondisi kulit.
Kotoran yang menempel pada kulit, jika tidak segera dibersihkan, akan menumpuk dan menyumbat pori-pori, yang pada akhirnya memicu bruntusan.
Menggunakan produk perawatan kulit atau kosmetik yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat menyebabkan iritasi.
Produk yang mengandung bahan kimia keras, seperti alkohol, dapat mengeringkan kulit dan memperparah kondisi bruntusan.
Perubahan hormon, terutama saat masa pubertas atau menjelang menstruasi, dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit.
Hal ini sering menjadi penyebab utama munculnya bruntusan di dahi.
Baca Juga: 5 Manfaat Sabun Sereh Untuk Perawatan Kulit, Cewek Wajib Tahu
Setelah memahami penyebab bruntusan, langkah berikutnya adalah mengetahui cara mencegahnya agar tidak kembali muncul. Berikut beberapa cara efektif yang dapat Anda lakukan:
Kunci utama dalam mencegah bruntusan adalah menjaga kebersihan kulit. Bersihkan wajah minimal dua kali sehari menggunakan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit.
Hindari pembersih yang mengandung bahan keras seperti sulfat, yang dapat membuat kulit kering dan merusak lapisan pelindung alami kulit.
Selain itu, pastikan untuk membersihkan wajah setelah beraktivitas di luar ruangan, terutama jika terpapar polusi atau keringat berlebih.
Pembersihan yang teratur akan membantu mengangkat kotoran dan minyak yang menyumbat pori-pori.
Penting untuk memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit.
Jika Anda memiliki kulit berminyak, pilihlah produk yang berbahan dasar air atau yang memiliki label "non-komedogenik," yang berarti produk tersebut tidak akan menyumbat pori-pori.
Sebaliknya, bagi pemilik kulit kering, pastikan produk yang digunakan memiliki kandungan pelembap yang cukup.
Selain itu, hindari produk yang mengandung bahan iritan seperti pewangi buatan atau alkohol, karena bahan-bahan ini dapat memperparah kondisi kulit dan memicu bruntusan.
Baca Juga: 5 Manfaat Sabun Sereh Untuk Perawatan Kulit, Cewek Wajib Tahu
Apa yang kita konsumsi juga mempengaruhi kondisi kulit. Mengonsumsi makanan yang tinggi gula, makanan berminyak, atau produk olahan dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu menjaga kesehatan kulit dari dalam.
Perbanyak juga asupan air putih untuk menjaga hidrasi kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih sehat dan tidak rentan mengalami masalah seperti bruntusan.
Menyentuh wajah secara terus-menerus, terutama dengan tangan yang kotor, dapat memindahkan kotoran dan bakteri ke permukaan kulit.
Hal ini dapat memperparah bruntusan atau bahkan menyebabkan masalah kulit lainnya, seperti jerawat.
Jika Anda merasa kulit gatal atau ingin menyentuh wajah, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih.
Eksfoliasi atau pengelupasan kulit secara teratur dapat membantu mengangkat sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
Namun, pastikan untuk tidak melakukan eksfoliasi berlebihan, karena hal ini justru dapat merusak lapisan pelindung kulit dan memperparah bruntusan.
Pilih eksfoliator yang lembut dan gunakan maksimal dua kali seminggu.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Serum Lokal Untuk Menghilangkan Komedo, Dijamin Mulus
Rambut yang kotor atau berminyak dapat menjadi salah satu penyebab bruntusan di dahi, terutama jika poni atau rambut sering menyentuh kulit wajah.
Pastikan untuk mencuci rambut secara teratur dan hindari penggunaan produk rambut yang mengandung bahan berminyak atau berat, seperti wax atau pomade, yang dapat menempel di kulit wajah dan menyumbat pori-pori.
Jika bruntusan tidak kunjung hilang meskipun sudah melakukan perawatan yang tepat, atau jika kondisi kulit Anda semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit.
Bruntusan yang berkepanjangan mungkin disebabkan oleh faktor lain yang memerlukan penanganan medis, seperti alergi atau kondisi kulit lainnya.
Dokter kulit dapat memberikan diagnosis yang lebih tepat dan meresepkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.
Terkadang, penggunaan obat topikal atau perawatan khusus diperlukan untuk mengatasi bruntusan yang membandel.
Bruntusan di dahi memang bisa menjadi masalah kulit yang mengganggu, tetapi dengan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa diatasi dan dicegah agar tidak kembali muncul.
Menjaga kebersihan kulit, memilih produk yang sesuai, menjaga pola makan, serta menghindari kebiasaan buruk seperti menyentuh wajah dengan tangan kotor adalah langkah-langkah penting untuk mencegah bruntusan.
Jika Anda telah mencoba berbagai cara namun bruntusan tetap muncul, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Ingat, kulit yang sehat membutuhkan perawatan yang konsisten dan tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
Baca Juga: 4 Serum Lokal Untuk Hilangkan Bekas Jerawat Merah Membandel, Simak
Artikel Ini Dibuat Dengan Bantuan AI.
(*)
Source | : | Cewek Banget |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR