CewekBanget.ID - Banyak orang memiliki kegemaran mengoleksi sesuatu yang mereka sukai.
Sebagai contoh, para penggemar K-Pop yang kerap mengoleksi album musik dan photocard idola kesayangan, penggemar manga dan anime yang mengumpulkan komik dan merchandise dari judul yang mereka minati, hingga pecinta otomotif yang gemar membeli kendaraan favorit mereka.
Hobi koleksi sebetulnya boleh-boleh saja kok, kalau kita memang memiliki minat yang tinggi terhadap suatu topik serta punya uang dan waktu yang cukup untuk dialokasikan demi koleksi tersebut.
Mungkin juga sejak pandemi melanda dunia, kita jadi memikirkan prospek untuk memulai kegemaran mengoleksi, nih.
Tapi ada 5 hal yang sebaiknya kita pahami dan diingat baik-baik kalau hendak menjadi kolektor, girls! Apa saja?
Baca Juga: Harga Selangit, Kepoin 7 Tas Termahal Amanda Manopo di Ikatan Cinta!
Koleksi Enggak Harus Jadi Investasi
Pernah terpikir untuk mengoleksi barang-barang langka atau bernilai tinggi sebagai 'investasi' untuk dijual kembali di masa depan?
Mungkin pada beberapa hal prinsip tersebut dapat diterapkan, tapi pasar selalu berubah dan hal yang sekarang sedang tren bisa jadi malah enggak bernilai lagi setelah ini.
Misalnya, jika kita membeli photocard idola K-Pop bernilai tinggi dengan harapan bahwa kita bisa menjualnya dengan harga yang sama suatu hari nanti, siapa tahu kalau di masa depan harga photocard tersebut justru anjlok dan kita terpaksa menjualnya dengan harga lebih murah dibanding uang yang kita keluarkan untuk membelinya?
Jadi intinya, niatkan untuk memulai koleksi karena kita memang menggemari benda dan topiknya ya girls, enggak semua hal harus dijadikan aset untuk masa depan kok.
Tentukan Batas untuk Diri Sendiri
Jangan terlalu impulsif dalam mengoleksi barang.
Yang terpenting adalah mengetahui dan menetapkan batas koleksi untuk diri sendiri.
Batas ini bisa berdasarkan budget yang dimiliki, ruang penyimpanan yang tersedia, atau spesifikasi jenis barang yang kira-kira bakal kita simpan sebagai koleksi.
Ketika misalnya ruang penyimpanan koleksi kita sudah enggak muat lagi, atau sudah enggak ada uang dan waktu untuk merawat benda-benda koleksi kita, rasanya enggak perlu memaksakan diri untuk menambah koleksi.
Baca Juga: Gemar Mengumpulkan Barang-Barang, Apa Bedanya Koleksi dan Hoarding?
Jangan Hoarding!
Nah, kadang kita kalap dan membeli macam-macam benda yang sebetulnya bukan bagian dari prioritas koleksi kita atau malah menyimpan banyak barang yang serupa karena kita lupa pernah memilikinya.
Kalau dibiasakan, kita malah akan menjadi hoarder atau penimbun barang.
Kita bisa menjual barang-barang yang enggak kita butuhkan, alih-alih menyimpannya karena enggak tega untuk dilepas.
Koleksi Hal yang Berarti Buat Kita
Sebetulnya kita enggak perlu mengoleksi semua hal yang berkaitan dengan topik kesukaan kita, kok.
Misalnya, kalau kita penggemar sebuah anime, bukan berarti kita harus memiliki seluruh merchandise anime tersebut untuk menunjukkan bahwa kita adalah penggemar sejati.
Fokuskan pada benda-benda yang memang berarti untuk kita dan bisa kita dapatkan sesuai budget atau kebutuhan.
Kalau memang benda tersebut enggak sesuai dengan kriteria yang kita tetapkan, enggak perlu sampai mengoleksinya hanya demi mengikuti tren atau ogah kalah saing dengan kolektor lain.
Baca Juga: Hobi Koleksi Merchandise Kpop? Gini Tips Menyimpan dan Merawatnya!
Temukan Kebahagiaan dalam Mengoleksi
Hobi mengoleksi sesuatu seharusnya enggak membuat kita stres dan tertekan.
Jangan sampai kita 'menyiksa' diri sendiri hanya demi memiliki sesuatu yang bukan bagian dari daftar koleksi kita atau belum mampu kita miliki.
Sebagaimana hobi pada umumnya, buatlah kegiatan mengoleksi jadi hal yang menyenangkan dan membahagiakan untuk kita ya, girls!
(*)
Source | : | Cool & Collected,Geekdad |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR