CewekBanget.ID - Istilah'ghosting di dalam percintaan memang sudah biasa.
Ghosting adalah peristiwa saat hubungan kita di akhiri secara mendadak tanpa ada kabar dan salam perpisahan.
Biasanya, pasangan akan meninggalkan kita tanpa sepatah kata dan memilih untuk memutuskan komunikasi.
Baca Juga: Adegan Penuh Makna Cinta di Sinetron Ikatan Cinta yang Sukses Bikin Penonton Baper
Dr. Joanna Petrides, seorang psikolog dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Osteopati Universitas Rowan, berkata, "Ghosting berbicara dengan karakter ghoster. Seseorang yang tidak mau menghadapi situasi secara dewasa dan sulit menunjukkan ketidakamanan."
Ini artinya para ghoster emang enggak mau membicarakan alasan mereka meninggalkan kita, mereka hanya bisa langsung pergi.
Nah, mungkin ini dia beberapa alasan kenapa kita kena ghosting.
Baca Juga: Jangan Bingung! Ini Tanda Kalau Kita Jatuh Cinta sama Sahabat Sendiri!
Menghindari Percakapan yang Dalam
Saat melakukan pendekatan dengan seseorang, biasanya kita ingin mengetahui pola pikir pasangan.
Mungkin dalam tahap ini, kita terlalu cepat untuk berbicara mengenai hal yang dalam.
Jadi, selama pendekatan dengan seseorang, biasanya ngobrol yang ringan aja ya, girls.
Enggak Sefrekuensi
Kalau udah ngomongin masalah enggak sefrekuensi, emang susah, ya.
Hal ini, seperti akhir dari segalanya.
Mungkin saja, si ghoster merasa kita enggak sefrekuensi dengannya dan merasa kita enggak cocok.
Nah, ghoster lebih suka untuk langsung menghilang, enggak ada kabar dibanding untuk menjelaskan apa yang membuat kita dan dia enggak sejalan.
Biasanya, ditahap seperti ini, kita cuma bisa kebingungan dan gigit jari.
Baca Juga: Tips Jalani LDR Sama Sahabat Biar Persahabatan Tetap Terjaga!
Sungkan Berkomitmen
Ada kemungkinan si ghoster hanya ingin mendekati kiita saja dan enggak ada niat punya hubungan.
Saat si ghoster tahu kita jatuh cinta dan sudah sayang, ghoster akan panik dan pergi meninggalkan kita.
Tenang ya, ini bukan salah kita.
Sebagai korban ghoster, enggak ada salahnya untuk kita mengoreksi diri sendiri, tapi jangan terlalu kejam dan berpikir semua ini enggak lancar karena salah kita, ya.
Karena hubungan punya dua orang, kalau ternyata percintaan ini enggak lancar, berarti salah berdua.
(*)
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR