Humpty Dumpty diibaratkan sebagai telur yang pecah, tak dapat disatukan kembali, dan seperti berjalan di atas kulit telur.
Nah, orang narsis menganggap sesuatu yang "pecah" enggak bakalan bisa diperbaiki lagi, alias kelemahan adalah sesuatu yang harus disembunyikan.
Makanya enggak heran kalau orang narsis terlihat sangat percaya diri berlebihan, untuk menutupi kelemahannya yang enggak mau dilihat orang lain.
Ditambah lagi, orang narsis juga enggak memiliki kemampuan untuk benar-benar berempati dengan orang lain dan melihat kekhawatiran orang lain sebagai kelemahan.
Dilihat sebagai lemah adalah kekhawatiran yang mendalam.
Khawatir akan diejek jika mereka menunjukkan tanda-tanda kelemahan, empati, perilaku tanpa pamrih adalah salah satu sifat narsis.
Untungnya, penyakit gangguan kepribadian ini bisa disembuhkan, lho.
Salah saru caranya adalah perawatan terapi bicara dan pengobatan.
(*)
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR