2. Sulawesi Selatan: Maleppe'
Maleppe' sendiri memiliki arti 'melipat' atau 'melepas'. Untuk sejumlah kalangan, Maleppe' ini berkaitan erat sama makna Idul Fitri yang udah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah melewati satu bulan Ramadan, orang-orang diibaratkan melipat lembaran penuh noda dan memberi ruang untuk lembaran yang baru yang masih suci dan bersih.
Meleppe' juga memiliki makna melepas dosa-dosa dalam diri sendiri, dan melepaskan atau mengikhlaskan dosa orang lain dengan cara memberikan maaf.
Tradisi ini biasanya dilakukan setelah selesai sholat Idul Fitri.
Di mana masyarakat di sana saling berkunjung atau satu sama lain dengan tetangga hingga kerabat keluarga. Biasanya tuan rumah akan menyuguhkan berbagai jenis makanan khas lebaran kepada tamunya.
Biasanya, makanan tersebut harus didoakan terlebih dahulu sama Puang Anre Guru atau Daeng Imam yang berposisi setara dengan pemuka agama.
Baca Juga: 4 Cara Jitu Biar Jerawat Bandel Cepat Kempis. Wajah Jadi Mulus Deh!
3. Bali: Nyama Selam
Di Bali, terdapat tradisi makan-makan atau Nyama Selam yang menyiratkan keberagaman agama dan keindahan toleransi beragama.
Nyama Selam artinya saudara dari kalangan Muslim, merupakan sebutan khas penduduk Bali yang mayoritas beragama Hindu kepada kerabat sekampung yang beragama Islam.
Salah satu tradisi yang kental dilakukan Nyama Selam adalah "ngejot" yang udah berlangsung secara turun-temurun.
Menjelang Idul Fitri, masyarakat Muslim akan melakukan "ngejot" atau memberikan hidangan kepada masyarakat sekitarnya, enggak peduli apa pun agama mereka.
Tradisi ini udah dilakukan sejak masa kerajaan dan hampir dapat ditemukan di sebagian besar daerah di Bali.
Enggak cuma masyarakat Islam, umat Hindu juga akan memberikan balasan dengan melakukan "ngejot" kepada umat muslim pada Nyepi atau Galungan, lho!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR