Penelitian lain menemukan fakta yang enggak jauh berbeda, yakni orang yang memberikan bantuan atau dukungan kepada orang lain dapat hidup lebih lama.
Baca Juga: Berbuat Baik Bisa Bikin Lebih Sehat? Masih Ada Lagi Manfaatnya!
Tekanan Darah
Saat memberi, entah itu dalam bentuk sumbangan maupun dukungan emosional, ada kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar dan dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang.
Penelitian menyebutkan, orang yang memberikan dukungan sosial kepada orang lain memiliki tekanan darah yang lebih rendah.
Hal ini dikaitkan dengan pencegahan hipertensi dan membuat kesehatan arteri koroner (pembuluh darah di jantung) lebih baik.
Para peneliti juga mengatakan, orang yang memberikan waktunya untuk membantu orang lain memiliki harga diri yang lebih tinggi, bahkan mereka jarang mengalami depresi dan tingkat stresnya jauh lebih rendah.
Merasa Lebih Bahagia
Secara biologis, memberi dapat mengaktifkan bagian di otak yang terkait dengan kesenangan, hubungan dengan orang lain, dan kepercayaan.
Makanya, kita merasa senang saat akan memberikan hadiah kepada orang lain atau sehabis melakukan kebaikan.
Terdapat bukti yang menyataan selama perilaku memberi hadiah, manusia mengeluarkan zat kimia perasaan baik di otak, antara lain seperti serotonin (zat kimia perantara suasana hati), dopamin (zat kimia perasaan baik), dan oksitosin (zar kimia pengikat dan pengasih).
Berdasarkan penglihatan terhadap MRI fungsional orang yang memberi, para ilmuwan menemukan bahwa tindakan memberi merangsang jalur mesolimbik yaitu pusat penghargaan di otak.
Selain itu, memberi juga melepaskan endorfin, menciptakan 'helper's high' yang membuat seseorang merasa baik, dan membuat ketagihan.
(*)
Kisah Yessiow dan Samsung Merayakan Harmoni Dua Budaya Lewat Galaxy Wrap Melting Pot Nusantara x Hangul
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR