CewekBanget.ID - Girls, menjelang ulang tahunnya pada tanggal 22 Juni, apa saja yang kita ketahui tentang DKI Jakarta?
Mungkin saat membahas ulang tahun Jakarta, yang pertama terbersit di benak kita adalah gemerlap ibu kota atau pesta-pesta besar yang sering digelar sebelum Indonesia dilanda COVID-19.
Tapi selain itu, pengetahuan mengenai sejumlah tradisi Betawi berikut ini sebaiknya kita ketahui juga mengingat ulang tahun Jakarta ke-494 tinggal sebulan lagi, nih!
Baca Juga: Jakarta Bangkit, Ini Tempat Pencanangan Ulang Tahun Jakarta ke-494!
Nyorog
Tradisi nyorog adalah tradisi Betawi ketika orang yang lebih muda berkunjung ke rumah sanak saudara yang lebih tua sambil membawa makanan.
Tradisi yang menjadi ajang silaturahmi ini biasanya dilakukan seminggu sebelum puasa.
Biasanya bingkisan yang dibawa berisi sembilan bahan pokok (sembako) seperti telur, gula, kopi beras, atau makanan siap saji.
Sayangnya, tradisi ini mungkin sudah mulai jarang ditemukan saat ini.
Ondel-Ondel
Kalau yang satu ini, pasti kita sudah tahu banget dan sering melihatnya di sekitar Jakarta, dong!
Ondel-ondel merupakan ikon Jakarta yang memiliki sejarah panjang.
Telah ada sejak abad ke-16, boneka raksasa ini dulu sering diarak keliling kampung oleh warga demi mengusir roh jahat dan sebelumnya harus melalui ritual berupa menyambangi makam keramat.
Tapi saat ini, ondel-ondel lebih sering ditemukan sebagai sarana mengamen dan jadi tontonan atau hiburan masyarakat.
Tanjidor
Alat musik khas Betawi bernama tanjidor diketahui telah ada sejak tahun 1600-an.
Fyi, tanjidor merupakan peninggalan bangsa Portugis dan Belanda, lho!
Biasanya tanjidor dimainkan oleh 7-10 orang dengan pakaian seragam.
Tanjidor kerap ditemui di acara arak-arakan pengantin dalam pesta pernikahan adat Betawi.
Baca Juga: Kenapa 22 Juni Jadi Peringatan Ulang Tahun Jakarta? Ini Penjelasannya!
Palang Pintu
Kalau kita pernah menghadiri acara lamaran atau pernikahan dengan adat Betawi, mungkin kita menyaksikan ada orang-orang yang saling berbalas pantun di hadapan mempelai perempuan dan laki-laki.
Nah, hal itu merupakan bagian dari salah satu tradisi Betawi, yakni palang pintu.
Tradisi ini merupakan sebuah kesenian Betawi yang merupakan paduan antara silat dan juga pantun.
Palang pintu juga menjadi salah satu rangkaian dalam pernikahan orang Betawi.
Pada tradisi ini, setiap pengantin laki-laki akan mendapat tantangan dari mempelai perempuan untuk menguji kepiawaian bela diri serta kepandaian dalam mengaji.
Baca Juga: Jakarta Bakal Ulang Tahun! Sudah Tahu 5 Makanan Khas Betawi Ini?
Silat Beksi
Silat Beksi Betawi merupakan salah satu jenis pencak silat khas Indonesia yang masih banyak ditekuni hingga saat ini.
Jurus ini diperkenalkan oleh seorang Tionghoa yang bernama Lie Ceng Oek.
Konon, jurus tersebut dibei nama Bie Sie, namun akhirnya berubah menjadi Beksi karena logat masyarakat Betawi saat itu.
Orang dengan keahlian silat yang tinggi akan dipanggil dengan sebutan jawara dan sangat disegani oleh banyak orang.
Dulu keahlian silat adalah hal yang wajib dimiliki oleh anak-anak Betawi, selain mengaji.
Namun kini silat hanya bisa disaksikan sesekali dalam sejumlah upacara adat.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR