CewekBanget.ID - Keputihan atau keluarnya cairan dari vagina yang umumnya berwarna bening adalah kondisi alami yang normal terjadi.
Cairan tersebut dibuat oleh kelenjar dalam vagina dan leher rahim, untuk membawa sel-sel mati dan bakteri keluar dari organ intim.
Bisa dibilang keputihan adalah "pembersihan" alami organ kewanitaan, sehingga tetap bersih dan mencegah infeksi.
Namun, selain keputihan yang normal, ada pula keputihan abnormal atau tidak normal.
Baca Juga: Begini Ciri-ciri Jomblo yang Gagal Move On! Kamu Termasuk Ya?
Keputihan abnormal
Keputihan tidak normal atau abnormal adalah jenis keputihan yang dapat mengindikasikan adanya infeksi tertentu.
Biasanya keputihan tidak normal disertai rasa gatal, perubahan warna keputihan dan disertai bau yang kurang sedap.
Kerap diabaikan, ternyata ada pula kebiasaan sehari-hari yang bisa picu keputihan abnormal. Apa saja kebiasaan yang dimaksud?
Yuk, simak ulasan 5 kebiasaan yang jadi pemicu keputihan abnormal!
Kebiasaan yang picu keputihan abnormal:
Sering menggunakan produk pembersih area kewanitaan yang mengandung parfum
Penggunaan produk kewanitaan yang beraroma kuat atau mengandung parfum dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik pada vagina.
Padahal, bakteri baik pada vagina punya peranan penting, yaitu untuk melindungi vagina dari infeksi.
Baca Juga: Mulai 13 Ribu, 4 Krim Malam Ini Bikin Kulit Glowing dalam Semalam
Kebiasaan yang picu keputihan abnormal:
Membasuh vagina dengan cara yang kurang tepat
Kebiasaan membasuh vagina dari anus ke arah vagina setelah buang air besar atau kecil, itu kurang tepat, lho!
Soalnya bakteri dari anus bisa masuk ke vagina dan menyebabkan keputihan abnormal.
Cara yang lebih tepat adalah dengan membasuh vagina dari depan ke belakang.
Selain itu, jangan lupa bersihkan vagina dengan sabun dan air hangat, kemudian keringkan dengan baik.
Kebiasaan yang picu keputihan abnormal:
Sering atau selalu menggunakan pakaian dalam terlalu ketat
Keputihan bisa muncul karena seringnya kita menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan terbuat dari bahan yang enggak menyerap keringat.
Kondisi ini membuat vagina jadi lembap, yang mengakibatkan bakteri mudah timbul dan berkembang biak.
Yup! bakteri di dalam vagina yang lembab inilah yang bisa jadi pemicu keputihan abnormal.
Akan lebih baik kalau kita menggunakan celana berbahan katun, girls.
Sebab, penggunaan celana dalam katun mencegah vagina lembap karena memungkinkan lebih banyak udara ke vagina.
Baca Juga: Jangan Panik! Lakukan 4 Hal Ini Jika Kulit Iritasi karena Eksfoliasi!
Kebiasaan yang picu keputihan abnormal:
Sering malas atau lupa ganti pembalut
Duh! kebiasaan ini sebaiknya benar-benar kita ubah ya, girls.
Malas ganti pembalut bukan hanya bikin enggak nyaman, tapi juga berpotensi memicu keputihan abnormal.
Yup! bakteri dari pembalut yang tidak segera diganti bisa menyebar ke dalam vagina dan menyebabkan keputihan.
Makanya, kita wajib mengganti pembalut setiap 4 jam sekali. Ini juga berlaku buat pantyliner, ya.
Kebiasaan yang picu keputihan abnormal:
Kebiasaan terlalu sering mengonsumsi gula
Sering diabaikan, ternyata kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis juga rentan menyebabkan keputihan, lho!
“Terlalu banyak gula dalam makanan dan minuman itu akan menyebabkan keasaman vagina menjadi turun.
Padahal keasaman ini yang menjaga kesehatan vagina dari serangan mikroorganisme merugikan." jelas Dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), dokter ahli kebidanan dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, seperti dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Bunda Ashanty Suruh Azriel Hermansyah Segera Nikahi Sarah Menzel
Akibatnya, jamur di area organ intim sangat mungkin berkembang biak dan menyebabkan keputihan abnormal.
Oiya, gula bukan hanya sekedar minuman manis atau permen saja, tapi juga makanan yang mengandung tepung juga termasuk, lho.
So.. mulai kurangi konsumsi gula secara berlebihan, ya!
Baca Juga: Sering Begadang Dapat Menimbulkan 7 Perubahan Ini Pada Tubuh!
Kalau kita termasuk yang sering melakukan kebiasaan-kebiasaan di atas, yuk mulai kurangi dari sekarang, ya!
(*)
| Penulis | : | Elizabeth Nada |
| Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR