CewekBanget.ID - Belum juga tuntas dengan varian baru birus corona Delta, kini muncul mutasi terbarunya lagi, yaitu varian Delta Plus atau AY.1.
Kasus varian Delta Plus dilaporkan mulai banyak ditemukan di negara India dan sudah tersebar di 8 negara lainnya.
Dijelaskan juga varian ini jauh lebih kuat dibanding Delta, dan juga kebal terhadap terapi antibodi monoklonal.
Baca Juga: Ini Beda Gejala Varian Alpha, Beta, dan Delta pada Virus Covid-19!
Mengutip dari Kompas.com varian Delta plus (AY.1) adalah mutasi lebih lanjut dari varian Delta yang diketahui (B.1.617.2).
Delta Plus juga dinilai ahli lebih mudah menular pada orang lain, dan patut diwaspadai.
Sampai saat ini virus corona varian Delta plus juga telah ditemukan di sembilan negara di dunia yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Portugal, Swiss, Jepang, Polandia, Nepal, Rusia, dan China
Baca Juga: Urutan Vaksin Paling Efektif Tangkal Virus Corona Varian Delta
Satuan Gugus Tugas Nasional Penanganan COVID-19 (ICMR) India, Dr Vinod K Paul mengatakan, varian ini patut diperhatikan karena kemampuannya membatalkan penggunaan antibodi monoklonal.
Terapi antibodi monoklonal adalah salah satu metode pengobatan untuk Covid-19 yang baru-baru ini disahkan oleh Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO).
Sedangkan virus corona varian Delta Plus menunjukan tanda-tanda resistensi atau penolakan terhadap antibodi monoklonal tersebut.
Dengan mutasi virus yang dinilai lebih menghawatirkan ini, sudah sepatutnya kita harus makin memperketat lagi protokol kesehatan.
Jaga diri dan orang sekitar, dengan terus menerapkan 3M serta menyuplai tubuh dengan makanan sehat juga vitamin.
Sebab kasus harian COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat.
(*)
Skincare Lokal Avoskin Membuka Avoskin Sanctuary dalam Perayaan 10 Tahun Komitmen Green and Clean Beauty
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR