CewekBanget.ID - Kita mungkin kerap mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi sebagai mood booster.
Tapi tahu enggak, kalau sebenarnya gula justru identik dengan bentuk pelarian enggak sehat dan malah dapat meningkatkan risiko kelainan mood serta depresi?
Kurangi konsumsi makanan manis berlebihan yuk, kalau enggak mau mengalami hal ini!
Baca Juga: Baik untuk Kulit Sensitif, Ini 4 Manfaat Perawatan Wajah Pakai Gula
Pengaruh terhadap Mood
Mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan sugar rush, yaitu perasaan punya energi lebih setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis yang mengandung gula.
Padahal, beberapa penelitian menemukan fakta bahwa konsumsi gula enggak benar-benar punya manfaat positif bagi mood.
Sebaliknya, konsumsi gula yang tinggi justru meningkatkan risiko mood disorder, yang erat kaitannya dengan perasaan cemas.
Baca Juga: Ayo Dicoba! Jenis Makanan Ini Mampu Menghilangkan Lemak Perut
Enggak Mampu Menghadapi Stres
Menyantap makanan manis mungkin membuat kita merasa lebih tenang dan lebih bahagia.
Namun hal itu sebetulnya karena gula memang dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk merespon stres dengan cara menekan bagian hypothalamic pituitary adrenal (HPA) pada otak yang mengontrol reaksi kita menghadapi stres.
Kebiasaan makan makanan manis membuat tubuh kita seakan ketagihan gula dan bila dituruti akhirnya menimbulkan risiko kesehatan yang lebih serius pada tubuh.
Meningkatkan Risiko Depresi
Makanan manis mungkin jadi comfort food yang kita anggap dapat membuat mood jadi lebih baik setelah menjalani hari yang berat.
Tapi siklus mengonsumsi gula untuk memperbaiki emosi kita malah bisa memperparah perasaan sedih, lelah, dan putus asa yang kita rasakan.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pada kerja otak yang lantas mengakibatkan depresi.
Baca Juga: Perlu Waspada! Beberapa Makanan Ini akan Buat Kamu Tambah Lapar
Ketagihan
Hayo, siapa yang merasa ketagihan mengonsumsi makanan dan minuman manis?
Sebuah penelitian mengungkap bahwa rasa manis pada gula dapat menimbulkan sensasi kenikmatan pada otak yang lebih tinggi dari kokain.
Artinya, sensasi tersebut dapat menimbulkan efek ketagihan dan membuat otak kita mengirim sinyal untuk mencari rasa manis di mulut kita.
Berhenti mengonsumsi gula secara mendadak dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti rasa cemas, mudah terganggu, pusing, dan lelah.
Sebab itu, bagi kita yang mengidap anxiety dan terbiasa mengonsumsi gula sebagai mood booster, yang disarankan adalah mengurangi gula secara perlahan dibanding langsung berhenti mengonsumsi sama sekali yang dapat menimbulkan sensasi seperti panic attack.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR