WHO menyatakan bahwa virus Marburg pertama kali terdeteksi di Frakfurt, Jerman dan Beograd, Serbia pada 1967.
Virus Marburg ini memiliki hubungan dengan kelelawar Rouseltus.
Perlu diperhatikan dengan baik infeksi virus Marburg ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau pemukaan yang terkontaminasi.
Gejala saat infeksi virus Marburg ini juga khas seperti sakit kepala, nyeri otot, muntah darah, dan pendarahan.
Untuk itu, WHO merekomendasikan cara pencegehan dan pengendalian agar enggak tertular infeksi virus Marburg.
Pencegahan dan pengendalian infeksi virus Marburg ini harus dilakukan sebaik mungkin dengan orang yang memiliki aktivitas keluar masuk pertambangan atau gua.
WHO menyarankan orang yang mempunyai aktivitas di pertambangan atau gua yang dihuni oleh kelelawar harus memakai alat pelindung diri (APD).
Selama wabah ini terjadi, WHO juga menyarankan untuk memasak semua makanan hewani secara matang sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Gini Cara Bersihkan Tas dari Virus Corona Setelah Berpergian dari Luar
Source | : | WHO |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR