CewekBanget.ID - Harus waspada, baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa ada virus baru.
WHO menemukan bahwa ditemukan kasus pertama mengenai infeksi virus Marburg di Afrika Barat.
Bahkan, laporan mengenai temuan kasus infeksi virus Marburg ini sudah dikonformasi oleh pemerintah Guinea.
Baca Juga: Harus Rajin Dibersihkan, 5 Benda Ini Ternyata Banyak Kumannya!
Pemerintah Guinea sudah mengkonfirmasi infeksi virus Marburg setelah wabah Ebola kedua berakhir di Guinea.
WHO menyatakan bahwa virus Marburg pertama kali terdeteksi di Frakfurt, Jerman dan Beograd, Serbia pada 1967.
Virus Marburg ini memiliki hubungan dengan kelelawar Rouseltus.
Perlu diperhatikan dengan baik infeksi virus Marburg ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau pemukaan yang terkontaminasi.
Gejala saat infeksi virus Marburg ini juga khas seperti sakit kepala, nyeri otot, muntah darah, dan pendarahan.
Untuk itu, WHO merekomendasikan cara pencegehan dan pengendalian agar enggak tertular infeksi virus Marburg.
Pencegahan dan pengendalian infeksi virus Marburg ini harus dilakukan sebaik mungkin dengan orang yang memiliki aktivitas keluar masuk pertambangan atau gua.
WHO menyarankan orang yang mempunyai aktivitas di pertambangan atau gua yang dihuni oleh kelelawar harus memakai alat pelindung diri (APD).
Selama wabah ini terjadi, WHO juga menyarankan untuk memasak semua makanan hewani secara matang sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Gini Cara Bersihkan Tas dari Virus Corona Setelah Berpergian dari Luar
Selain itu, kita juga harus menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi virus ini.
Kalau kita kontak langsung dengan pasien infeksi virus Marburg, kiita harus siap dikarantina selama 21 hari.
Berdasarkan penelitian yang sedang berlangsung, WHO mengatakan bahwa laki-laki yang terinfeksi virus Marburg harus menjaga kebersihan organ intim selama 12 bulan sejak timbulnya gejala.
Baca Juga: Lagi Pandemi, Ini 4 Tips Saat Menerima Paket Supaya Tetap Aman!
Hal ini juga dilakukan sampai air mani yang dites hingga dua kali dinyatakan negatif dari virus.
Dengan begitu, WHO berupaya untuk mengurangi resiko infeksi virus Marburg melalui hubungan intim.
(*)
Source | : | WHO |
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR