CewekBanget.ID - Girls, selalu waspada terhadap risiko gaslighting dalam hubungan keluarga, pertemanan, hingga pacaran yang kita jalani, ya.
Gaslighting adalah jenis kekerasan emosi atau mental ketika seseorang memanipulasi dan mengubah kebenaran bagi orang lain sebagai korban, sehingga korban tersebut mempertanyakan kebenaran yang bisa ia percaya.
Meski enggak tampak secara nyata seperti berbagai kasus kekerasan lainnya, gaslighting tentunya dapat meninggalkan efek buruk bagi korban, mulai dari memunculkan trust issue hingga membuat korban sulit membedakan kebenaran dan kebohongan.
Gaslighting bisa dilakukan siapa saja dengan berbagai alibi di baliknya, seperti contoh yang harus kita waspadai berikut ini.
Baca Juga: SM Ent Resmi Meminta Maaf Atas Skandal Gaslighting Lucas NCT!
Gaslighting sebagai Bagian dari Parenting
Gaslighting bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh anggota keluarga seperti orang tua kepada anaknya.
Contoh gaslighting yang bisa dilakukan orang tua kepada anak, misalnya ketika seorang anak tetap berlari-lari meski telah diingatkan untuk jangan berlari, kemudian ia terjatuh dan orang tua memarahinya seakan-akan hal itu terjadi karena anak itu melakukannya dengan sengaja.
Dalam situasi tersebut, masalahnya bukan karena sang anak enggak menurut dan terluka sebagai konsekuensi perbuatannya, tapi cara orang tua membuat anak itu berpikir kalau sakit yang dirasakannya itu enggak benar.
Akhirnya, anak tersebut bukannya belajar untuk lebih berhati-hati, tapi justru berpikir bahwa ada yang salah dari dirinya.
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR