Selain itu, ajang ini membawa misi untuk menciptakan perubahan dunia ke arah yang lebih baik, salah satunya melalui kampanye kesehatan yang dilakukan oleh Miss Universe terpilih.
Berbeda dengan Miss Universe, Miss World memiliki tujuan awal untuk mengumpulkan dana yang akan dibagikan kepada anak-anak yang membutuhkan.
Sejak pertama kali digelar, Miss World telah mampu menggelar dana sebesar 250 juta Euro.
Ajang ini juga mampu mempengaruhi pariwisata khususnya untuk tuan rumah ajang Miss World.
Miss World mengusung slogan Beauty with a Purpose sehingga para kontestannya diwajibkan untuk mengadakan misi kemanusiaan di negaranya masing-masing sebelum mengikuti ajang ini.
Miss Grand International rupanya menjadi ajang kontes kecantikan internasional yang mengusung slogan enggak biasa yakni Stop the War and Violence.
Para pemenang ajang ini nantinya diharuskan untuk ikut serta menciptakan perdamaian dan menghentikan peperangan.
FYI, wakil dari Indonesia yang pernah memenangkan ajang ini yaitu Ariska Putri Pertiwi diketahui pernah melakukan kunjungan ke Suriah sebagai bagian dari tugasnya sebagai Miss Grand International 2016.
4. Lokasi penyelenggaraan
Lokasi penyelenggaraan turut menjadi perbedaan antara Miss Universe, Miss World, dan Miss Grand International.
Miss Universe awalnya diselenggarakan di Long Beach, California, Amerika Serikat.
Seiring berjalannya waktu, ajang ini kerap digelar di berbagai negara.
Miss World pertama kali diselenggarakan di kota London, Inggris.
Sama seperti Miss Universe, Miss World kerap digelar di berbagai negara.
Indonesia pernah terpilih menjadi tuan rumah ajang Miss World pada tahun 2013 tepatnya di Pulau Dewata, Bali, lho!
Sebagai ajang yang dibentuk oleh orang Thailand, penyelenggaraan Miss Grand International pada awalnya rutin diadakan di Bangkok, Thailand.
Namun pada tahun 2016, ajang ini kemudian diadakan di Las Vegas, Amerika Serikat.
5. Sistem penjurian
Baik Miss Universe, Miss World, maupun Miss Grand International memiliki sistem penjurian yang berbeda.
Miss Universe menitikberatkan pada tahapan deep interview sehingga kontestan harus menunjukkan sisi terbaik mereka pada sesi wawancara dengan juri.
Sedangkan penilaian terbesar Miss World terletak pada program Beauty with a Purpose, program kemanusiaan yang digelar para kontestan Miss World di negara asalnya.
Oleh karena Miss World kini berfokus pada misi kemanusiaan para kontestannya, mulai tahun 2014 ajang ini melarang para peserta memakai baju renang berbarengan dengan peniadaan sesi bikini dalam sistem penjuriannya.
Penjurian Miss Grand International sendiri menitikberatkan pada perolehan nilai pada babak preliminary dan malam final.
(*)
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Miss Universe 2019 asal Arika Selatan, Zozibini Tunzi. Mempesona dan Inspiratif!
Persiapan Tayang Series Emily in Paris 4, Janjikan Jawaban Teka-teki Cerita
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR