CewekBanget.ID - Beberapa waktu lalu seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) membuka suaranya akibat perundungan dan pelecehan seksual yang diterima.
Korban berinisial MS ini sudah dirundung dan dilecehkan selama bertahun-tahun mulai dari tahun 2015.
MS sendiri membagikan kisahnya dengan maksud mencari keadilan dari perlakuan buruk yang dia terimanya ini.
Baca Juga: Cewek Alami Kekerasan Seksual di Kantor, Simpan Barang Bukti Tapi Jangan Disebar!
Viral selama berhari-hari, pelaku berinisial EO dan RD mengeluarkan pernyataannya atas kasus pelecehan dan perundungan yang mereka lakukan melalui kuasa hukumnya.
Sang kuasa hukum mengatakan bahwa EO dan RD melakukan pelecehan seksual dan perundungan dengan kepada MS dengan maksud bercanda.
Ternyata semua perlakuan yang diterima MS, menurutnya adalah perlakuan sehari-hari yang terjadi di lingkungan mereka.
"Itu hanya hal-hal yang sifatnya menurut lingkungan pergaulan mereka biasa sehari-hari. Nyolek-nyolek sesama laki-laki. Kebetulan pelapor ini kan berpakaian rapi selalu, bajunya dimasukin, sering dicandain, ditarik tiba-tiba bajunya. Kaya 'rapi amat lu', gitu-gitu aja," ujar pengacara RD dan EO, Tegar Putuhena.
Sepertinya, karena semua perundungan dan pelecehan yang dilakukan EO dan RD adalah kegiatan sehari-hari mereka, mereka sampai lupa dan merasa apa yang mereka lakukan bukanlah hal pelecehan.
Baca Juga: Korban Didukung Netizen, Ini 6 Kasus Pelecehan Seksual yang Viral!
Tegar Putuhena selaku pengacara EO dan RD meneruskan, "(Klien saya) bingung karena yang dituduhkan sudah coba diingat-ingat itu enggak ada peristiwa itu sampai sevulgar yang ada dirilis sampai ditelanjangi, bahkan mohon maaf dicoret-coret kemaluannya."
Atas kejadian ini, banyak pihak yang angkat bicara dan enggak terima kasus pelecehan dan perundungan yang disamakan dengan bercandaan.
Hal ini pun mengundang komentar dari Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir yang mengatakan bahwa, "Ini bukan lagi candaan yang keterlaluan, tetapi merampok hak hidup orang."
Selain Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir, kasus ini juga mengundang kegeraman dari netizen yang sudah memantau kasus pelecehan dan perundungan KPI sejak awal.
"Dih becanda sampe bikin orang trauma, sehat lo?" tulis akun @yourskiesss.
"Sumpah ini mereka belum dipenjara?? Btw tuh 2 orang tua bangka nganggep itu bercanda, oh ywdah kalo gitu apa yg 2org tua bangka lakuin ke sikorban dibalikin aja ke mereka. Telanjangin badannya, coret² tuh kelaminnya didepan umum biar impas bercandanya," ujar akun @dyhokigar.
"Haha mereka becanda ya. Yodah kalo gitu kita becandain balik aja yok. Pelorotin, coret bijinyaaaa. Eaaa. Kan becanda dong," ucap akun @singbarokah.
"Padahal mereka punya anak ya...kek ngebayangin ga sih kalo anaknya digituin terus yang ngebully blg "cuma becanda"? apa lo ga mau nyumpel mulutnya pake petasan? gue sih mau," tulis akun @hitshalom.
"Masih banyak manusia yang belum tau batasan bercanda itu sampai mana.
Bercanda, yang seharusnya membuat dua belah pihak sama sama tertawa senang. Bukan yang satu riang, yang satu terguncang. Masih banyak yang belum mampu memanusiakan manusia," ujar akun @aprilliouz.
"Kalo kata bang @pandji , pembatas antara becanda dan rundungan ada di KORBAN nya," tulis akun @yosephsianturi.
Baca Juga: Selain Lucas, 5 Seleb Korea Ini Juga Kena Skandal Pelecehan Seksual!
"Hakim nya ga mau becanda juga? Masukin penjara yang lama, kan dia di penjara bisa ngehibur napi lainnya, hidupnya lucu soalnya. Bahan stand up," ujar akun @sapiinapina.
"Yaelah pak kita jg becanda ko nyebar data sm hujatnya xixi baper amat," ujar akun @inviteothers.
"Stress, sakit," tambah akun @shimmeraway.
(*)
Penulis | : | Monika Perangin |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR