R.1
Terbaru, ada lagi varian COVID-19 yang perlu kita perhatikan, yaitu varian R.1.
Varian ini sebenarnya bukan varian baru, karena pertama kali dideteksi di Jepang tahun 2020 lalu dan menyebar ke seluruh dunia.
Belakangan ini, tepatnya pada 22 September 2021 lalu, Newsweek via Kompas.com mengabarkan bahwa varian R.1 telah menginfeksi 45 penghuni dan stag di panti jompo Kentucky.
Beberapa pasien COVID-19 positif varian R.1 di antaranya sudah divaksinasi dan ada pula yang belum divaksinasi.
Mutasi R.1 ini sendiri dianggap mampu melewati perlindungan antibodi, walaupun sudah menerima vaksin lengkap!
Perlukah vaksin?
Jadi muncul pertanyaan, apakah kita masih perlu divaksin, walaupun ada varian COVID-19 yang bisa jadi kebal vaksin?
Jawabannya tentu aja perlu!
Pertama dan utama, masih belum cukup bukti kalau keempat varian di atas benar-benar kebal vaksin. Masih perlu penelitian lebih lanjut dan dalam tentang varian ini, girls.
Kedua, kalaupun keempat varian ini benar kebal vaksin, masih ada varian lain yang perlu kita waspadai. Varian lain ini sudah terbukti bisa ditangkal vaksin dan bisa mengurangi tingkat keparahan COVID-19, lho!
Ketiga, apabila virus COVID-19 masuk ke tubuh orang yang belum divaksin, maka akan lebih tinggi potensinya untuk bermutasi dan menjadi lebih ganas lagi.
Makanya penting banget untuk divaksin, biar memperkecil kemungkinan virus corona bisa bermutasi dan menjadi lebih ganas.
Jadi, jangan ragu untuk menerima vaksin, ya!
Pastikan kita juga selalu mematuhi protokol kesehatan, menerapkan 5M, dan tetap hidup sehat biar terhindari dari infeksi virus COVID-19!
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Marcella Oktania |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR