Obat-Obatan
Beberapa jenis obat-obatan seperti aspirin, antibiotik, dan obat-obatan anti penggumpalan darah mengurangi kemampuan darah untuk menggumpal, sehingga pendarahan lebih lama berhenti dan membuat darah bocor dari luka kapiler.
Ini pun menyebabkan munculnya memar yang kentara.
Kalau kita mengalaminya selama mengonsumsi obat, enggak perlu dihentikan, tapi berkonsultasilah dengan dokter dan pastikan mereka tahu jenis-jenis suplemen yang kita konsumsi.
Selain obat-obatan, aktivitas berat seperti olahraga juga dapat mengakibatkan pembuluh darah pecah dan darah bocor hingga menimbulkan memar.
Riwayat Keluarga dan Masalah Kesehatan
Kita sebetulnya enggak perlu khawatir kalau mendapati memar yang tiba-tiba muncul karena tubuh setiap orang memiliki kemampuan sirkulasi darah yang berbeda-beda, sehingga hal tersebut masih wajar terjadi.
Memar juga akan hilang dengan sendirinya dan masih bisa diabaikan jika memang enggak mengganggu kegiatan kita sehari-hari.
Tapi kita harus lebih waspada jika kita sering mendapati memar besar yang muncul di area tertentu seperti punggung dan wajah, atau betul-betul muncul tanpa penyebab apapun.
Memar juga harus lebih diperhatikan jika kita punya riwayat pendarahan yang signifikan, misalnya saat mengalami operasi.
Selain itu, riwayat keluarga juga bisa menjadi faktor penyebab kita mudah memar.
Sejumlah gejala tersebut dapat menyebabkan level komponen darah yang dapat membantu penggumpalan saat cedera berkurang, trombosit abnormal, dan masalah dengan protein yang membantu penggumpalan darah.
Jika kita mengalami sejumlah gejala tersebut, segera periksakan ke dokter, ya.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR