2. Karbohidrat
Karbohidrat tertentu cenderung menyebabkan ketidaknyamanan perut.
Dr. Hardeep Singh, seorang ahli gastroenterologi mengatakan, "Karbohidrat kompleks di dalam makanan kita berhubungan dengan gas dan kembung."
Karbohidrat yang sulit dicerna ini dikenal sebagai FODMAP, yakni singkatan dari oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi.
Pada dasarnya, makanan yang dapat difermentasi mudah dipecah oleh bakteri di usus, yang menyebabkan produksi gas. Sakarida mengacu pada jenis gula dan serat tertentu.
Baca Juga: 5 Tips Mudah Cegah Perut Buncit Tanpa Olahraga, Bagaimana Caranya?
3. Fiber atau serat
Serat larut dari olahan, sereal berserat tinggi, dan makanan ringan dapat meningkatkan kembung.
Meskipun serat larut yang disebut inulin dianggap menyehatkan, di sisi lain hal itu juga dapat meningkatkan kembung dan gas.
Beberapa contoh buah dan sayur yang mengandung inulin ialah bawang merah, bawang putih, gandum, hingga pisang.
Namun, serat enggak larut, yang tidak menyerap air, dapat membantu meredakan kembung.
Dedak, biji-bijian dan kulit buah dan sayuran adalah sumber utama serat enggak larut, yang mempercepat perjalanan kotoran melalui usus dan membatasi produksi gas.
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR