Dicky menilai, upaya pemerintah untuk memberikan booster perlu diimbangi dengan cakupan vaksinasi yang merata.
Terutama vaksinasi bagi mereka yang masuk ke dalam kelompok yang memiliki risiko paparan Covid-19 yang tinggi.
"Harus memastikan semua yang berisiko itu, seperti lansia, nakes, pekerja publik yang esensial itu sudah tercapai targetnya. Kalau belum, itu yang harus dikejar," tutur Dicky.
Artikel Ini Sudah Tayang di Parapuan.co dengan Judul, "Vaksin Booster Berbayar Direncanakan Tahun 2022, Ini Kata Kemenkes."
(*)