CewekBanget.ID - Meski pandemi telah berlangsung selama lebih dari setahun, masih ada saja orang-orang yang keliru mengenakan masker.
Bukan hanya cara memakainya yang salah, kita mungkin enggak ingat atau mulai enggak peduli dengan cara menyimpan masker saat kita harus melepasnya di tengah umum.
Biasanya masker dikalungkan di leher atau dibiarkan menggantung di telinga karena dianggap lebih praktis.
Padahal ini cara yang salah banget, lho!
Kayak gimana sih, cara menyimpan masker yang seharusnya?
Baca Juga: Olahraga Pakai Masker Kurangi Asupan Oksigen, Mitos atau Fakta?
Bahaya Mengalungkan Masker
Mengalungkan masker rupanya dapat membahayakan diri kita sendiri dan sangat enggak dianjurkan oleh para ahli, bahkan meskipun masker dalam keadaan terlipat atau tertutup.
Pasalnya, masker yang dikalungkan di leher maupun hanya menggantung di telinga, tetap berisiko untuk kesehatan.
Salah satu risiko lainnya dari kebiasaan mengalungkan masker adalah risiko menempelnya virus pada bagian atau sisi luar masker yang merupakan area yang paling kotor.
Baca Juga: Berbahaya, Masker Enggak Boleh Digunakan Berulang Kali, lho!
Ketika masker dikalungkan, maka sisi luar masker akan bersentuhan dengan pakaian.
Selain itu, posisinya juga persis berada di bawah dagu, sehingga hal itu bisa membuat virus terhirup oleh hidung dan masuk ke tubuh.
Apabila imunitas tubuh sedang enggak optimal, virus yang terhirup itu bisa menginfeksi dan akhirnya tubuh malah tertular penyakit oleh masker yang dianggap sebagai alat yang mampu melindungi kita dari penyebaran virus.
Menyimpan Masker yang Benar
Lalu bagaimana caranya menyimpan masker yang benar, terutama jika kita sedang bepergian?
Kita bisa menyimpan masker dengan memasukkannya ke tempat khusus saat makan atau harus melepas masker, misalnya ke dalam amplop atau kantong kertas.
Setelah itu, cuci tangan terlebih dahulu sebelum kembali memakai masker.
Tapi ini cuma berlaku terutama untuk masker kain yang bisa dipakai ulang, ya!
Untuk masker medis, kita bisa membawa masker cadangan dan membuang masker yang sebelumnya dipakai alih-alih menggunakannya kembali.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR