CewekBanget.ID - Peserta didik di Indonesia mulai mempersiapkan sambut kurikulum baru, prototipe tahun 2022.
Pemerintah melalui Kemendikbudristek mencanangkan kurikulum ini diberlakukan pada sekolah-sekolah penggerak di Indonesia mulai 2022 mendatang.
Kurikulum prototipe 2022 merupakan moldel pemulihan pembelajaran, khususnya masa transisi dari sebelum pandemi hingga menghadapi pandemi.
Baca Juga: Daftar Mapel Wajib Kurikulum Prototipe 2022 yang Harus Diambil Siswa SMA
Perjalanan kurikulum pendidikan sejak awal pandemi
Berikut perjalanan kurikulum dari masa tepat sebelum pandemi hingga sekarang saat pandemi.
Diberlakukan beberapa perubahan, khususnya menyesuaikan pola pembelajaran untuk peserta didik yang terdampak pandemi COVID-19.
Melansir dari Materi Kurikulum Prototipe 2022 dengan Komisi X DPR, pra pandemi Indonesia masih menerapkan kurikulum 2013.
Masuk ke pandemi awal tahun 2020, kurikulum 2013 masih jadi kebijakan yang diterapkan.
Hingga pertengahan 2020 menuju 2021, kurikulum 2013 diimbangi dengan kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan).
Baca Juga: Kurikulum 2022 Siswa SMK Bisa Memilih Mapel di Luar Kejuruannya!
Memasuki 2021-2022 Kemendikbud memberlakukan tiga pilian kurikulum untuk diterapkan.
Pertama sekolah yang full menggunakan kurikulum 2013, selanjutnya sekolah dengan pemberlakuan kurikulum darurat.
Dan ketiga kurikulum prototipe di sekolah penggerak juga SMK penggerak.
Optimalkan kurikulum prototipe
Untuk rencana jangka waktu 2022 hingga 2024, pemerintah akan mengoptimalkan kurikulum prototipe sebagai pemulihan panca pandemi.
Nantinya kurikulum prototipe jadi opsi yang berlaku untuk semua satuan pendidikan di Indoneisa.
Setelah diterapkan hingga 2024, di tahun terakhirnya akan ditentukan kebijakan kurikulum nasional.
Baca Juga: 5 Tips yang Membantu Kita Saat Memperjuangkan Keinginan di Depan Orang Tua
Kebijakan didasarkan pada evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran.
Pada titik itu, pemerintah akan menentukan apakah kurikulum baru yang berlaku sejak 2022 berjalan efektif dan bisa dipakai jangka panjang.
Sebagai peserta didik dari berbagai tingkat baik PAUD hingga SMA/SMK dan SLB, perlu menyiapkan diri untuk menyambut revolusi kurikulum yang lebih baik.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR