Vokasi lebih banyak praktik dibanding teori, kenapa ya?
Dilansir dari website Kemendikbud, Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, menjelaskan bahwa pendidikan vokasi diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Karena vokasi punya tujuan mempersiapkan lulusan yang bisa menerapkan keahlian dan keterampilan di bidangnya, makanya sistem pendidikannya lebih memberatkan praktikum.
Yup! Kemampuan praktis akan sangat berguna dalam dunia kerja.
Baca Juga: Perbedaan Vokasi dan Sarjana yang Perlu Remaja Ketahui Agar Bisa Sukses
Keuntungan dari belajar praktik lebih banyak
Porsi praktik yang lebih banyak dari teori ternyata memberikan banyak keuntungan lho, girls!
Sebagai lulusan vokasi, keunggulan yang kita miliki adalah kemampuan praktis seperti hard skill, karena kita memang diarahkan untuk dapat bersaing di dunia kerja sejak menempuh pendidikan vokasi.
Perusahaan akan lebih mempertimbangkan kita kalau kita memiliki kemampuan yang tinggi di bidang yang relevan dengan cakupan mereka.
“Logikanya, wajar kalau lebih banyak dibutuhkan lulusan yang ‘doing’ dan ‘action’ dibandingkan lulusan S1 yang spesialisasinya ‘analitis’,” ungkap Wikan, seperti yang dilansir dari YouTube Tim Dirjen Diksi.
Selain itu, pendidikan vokasi juga memiliki program link and match, yang bertujuan menciptakan sinergi antara dunia pendidikan serta dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR