CewekBanget.ID – Semakin berkembangnya dunia usaha dan dunia industri, kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten pun semakin banyak dibutuhkan, ya.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud terus berupaya melakukan berbagai macam terobosan baru melalui berbagai program dan kebijakan di bidang pendidikan vokasi.
Selain mengadakan program D2 Jalur Cepat, Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, juga mendorong perguruan tinggi untuk melakukan upgrading D3 ke D4 (Sarjana Terapan), guna menjawab kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Baca Juga: Apa Itu Program Vokasi? Persiapan Kompetensi untuk Dunia Kerja Nih!
Program upgrading D3 menjadi D4 ini juga sebagai bentuk transformasi pendidikan vokasi, untuk merespon kebutuhan saat ini.
Namun, Wikan menegaskan bahwa program upgrading ini bersifat opsional, bukan kewajiban.
“D3 itu bukan ditiadakan, ya. Namun, kita dorong naik jadi D4, tapi keputusan akhir tetap ada di perguruan tinggi. Saya enggak maksa, ya,” ujar Wikan Sakarinto saat ditemui oleh tim CewekBanget.ID di acara kegiatan bimbingan teknis untuk Penyelenggaraan Program Diploma Dua Jalur Cepat di Bekasi (22/11).
Menambah pengetahuan kita tentang D3, yuk kita simak info tentang upgrading D3 menjadi D4 lewat ulasan berikut ini, girls!
Diharapkan menjadi win-win solution untuk industri, lulusan dan kampus
Jadi salah satu program Ditjen Vokasi yang lagi gencar disosialisasikan, Wikan meyakini bahwa upgrading dari D3 menjadi D4 adalah salah satu regulasi yang win-win, yakni semua dimenangkan, baik pihak industri, lulusan perguruan tinggi, dan kampus.
Sebab, lewat program ini, industri akan mendapatkan banyak SDM yang kompeten karena turut dilibatkan pada proses upgrade ini.
“Jadi, D3 naik ke D4 itu harus upgrade bersama industri dengan menerapkan paket lengkap. Tetapi, industri yang dimaksud adalah industri yang memang benar-benar relevan dengan program studi atau prodinya, serta mau berkomitmen untuk menyerap lulusannya,” ujar Wikan, seperti dikutip dari website Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Sedangkan win bagi para lulusan perguruan tinggi, kita menjadi lebih kompeten dan memiliki kemampuan yang sesuai kebutuhan industri.
“Nanti yang menjadi teknisi atau operator terampil itu lulusan D2. Adapun lulusan D3 yang naik menjadi D4 akan memiliki capaian pembelajaran atau kompetensi sebagai calon supervisor lapangan, manajer lapangan, product designer untuk produk-produk aplikatif, dan bisa juga sebagai entrepreneur,” jelas Wikan.
Baca Juga: Perbedaan Vokasi dan Sarjana yang Perlu Remaja Ketahui Agar Bisa Sukses
Dilansir dari laman Kemendikbud, Wikan juga menjelaskan program upgrading D3 menjadi D4 ini akan menerapkan kebijakan dan strategi utama Link and Match 8+i antara dunia pendidikan dan DUDI. “Di antaranya mencakup kurikulum yang disusun bersama dan berstandar DUDI; sertifikasi kompetensi guru, dosen, dan peserta didik yang sesuai standar dan kebutuhan DUDI; project based learning; menghadirkan ahli dari industri secara rutin untuk mengajar; dan seterusnya.”
Lebih lanjut, Wikan menjelaskan bahwa huruf “i” pada skema 8+i ini, dapat bermacam-macam. Misalnya, beasiswa/ikatan dinas dari industri, atau super tax deduction yang merupakan motor luar biasa bagi vokasi.
Yup! Upgrading D3 menjadi Sarjana Terapan ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memberikan peluang untuk bisa mengisi posisi supervisor produksi serta pelaksana lapangan andal yang dibutuhkan oleh DUDI.
Gencar disosialisasikan, ternyata minat dan kesiapan Perguruan Tinggi Vokasi akan program upgrading ini terbilang oke, lho.
Dilansir dari website Dirjen Diksi, berdasarkan data survei sementara tercatat sudah ada lebih dari 280 prodi D3 yang berminat dan siap untuk upgrade menjadi D4.
Bahkan, ada beberapa politeknik dan kampus vokasi universitas yang berminat untuk upgrade seratus persen prodi D3 menjadi sarjana terapan.
Syarat buat bisa upgrade D3 ke D4
Tentu saja, upgrading D3 ke D4 ini enggak asal-asalan ya, girls.
Ada kurikulum dan capaian kompetensi yang baru, sehingga memunculkan syarat yang wajib dipenuhi untuk bisa melakukan upgrading.
Seperti dilansir dari website Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan mengungkapkan bahwa syarat yang paling utama adalah materi penguatan soft skill, karakter serta leadership. “Hard skill itu sudah jelas penting dalam pendidikan vokasi, tapi soft skill dan karakter serta leadership itu adalah on top. Ketika kurikulum D3 menjadi sarjana terapan, peningkatan soft skill dan karakternya itu dominan. Maka, akan memungkinkan terlahirnya banyak entrepreneur juga,” jelas Wikan.
Saat menjadi pembicara di kegiatan kegiatan bimbingan teknis untuk Penyelenggaraan Program Diploma Dua Jalur Cepat di Bekasi, (22/11/2021), Wikan Sakarinto pun kembali menekankan pentingnya soft skill dan karakter.
“Sudah clear ya, yang dibutuhkan industri adalah soft skill dan karakter. Soft skill adalah kemampuan berkomunikasi, team work, kemampuan presentasi, problem solving skills, kemampuan memahami instruksi, kemampuan bahasa asing, critical thinking, kreativitas,” ujarnya. “Sementara karakter, karakter itu karakter belajar mandiri sepanjang hayat. Pokoknya tetap mau belajar terus sepanjang hayat. Belajar hal yang baru, beradaptasi, kejujuran, integritas, komitmen pekerja keras.”
Sedangkan persyaratan lainnya, yaitu prodi yang akan melakukan upgrading adalah program D3 terakreditasi dengan peringkat B atau “Baik Sekali”, serta terdapat kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Baca Juga: Kenalan Dulu, Ini Unit dan Struktur Organisasi Ditjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi!
Berdasarkan keterangan pada website Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, perguruan tinggi vokasi juga harus memenuhi persyaratan yang diminta, yaitu menyiapkan kerja sama dengan DUDI, menyiapkan SDM, kurikulum, peraturan akademik, dan lain sebagainya.
Adanya program upgrading ini diharapkan mampu melakukan dan menciptakan link and match, antara dunia pendidikan serta dunia usaha dan industri.
Talenta yang kita miliki pun bisa dikembangkan dan sejalan dengan kebutuhan industri, sehingga memperbesar keterserapan lulusan vokasi oleh dunia industri.
Wah, jadi semakin paham ya tentang program upgrading D3 ke D4 yang ternyata menguntungkan bagi kita sebagai lulusan, juga bagi industri dan kampus.
Gimana, semakin berniat untuk memilih jalur pendidikan vokasi, girls? He-he.
Jangan lupa juga buat baca informasi dan ulasan tentang pendidikan vokasi ala CewekBanget.ID yang lainnya, ya!
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR