Pap Smear untuk Remaja Cewek
Apakah remaja cewek juga harus menjalani Pap smear?
Melansir artikel dari TeensHealth, remaja cewek enggak perlu mendapatkan Pap smear kecuali ada hal yang ganjil dan membuat dokter memutuskan untuk melakukan tes.
Tapi begitu kita menginjak usia 21, kita harus menjalani Pap smear secara rutin sebagai langkah untuk memantau kondisi kesehatan kita, khususnya kesehatan reproduksi.
Kalau hasil tes Pap smear kita normal di usia 20-an tahun, kita bisa melakukan Pap smear lagi 3 tahun setelahnya.
Tapi beberapa cewek mungkin butuh menjalani Pap smear lebih sering karena kondisi tertentu, jadi pastikan hal ini kepada dokter yang menangani kita.
Cara Tes Pap Smear
Bagaimana Pap smear dilakukan?
Sebelumnya, penting diingat bahwa Pap smear normalnya enggak menyebabkan rasa sakit, tapi kita mungkin akan merasa enggak nyaman.
Dokter atau perawat akan melakukan tes dengan menggunakan sikat kecil untuk mengambil sampel lendir dari rahim kita, untuk kemudian dikirim ke laboratorium dan melalui proses pengecekan.
Untuk dapat melakukannya, dokter akan perlu membuka sedikit vagina kita menggunakan alat bernama speculum dan ini mungkin akan menimbulkan perasaan enggak nyaman saat kita baru pertama kali melakukannya.
Setelah sampel melalui proses penelitian, kita akan dapat mengetahui hasil tes dan mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter apabila ditemukan sel yang enggak normal.
Kalau memungkinkan, pastikan kita memiliki kesempatan untuk melakukan Pap smear agar dapat terhindar dari risiko gangguan dan penyakit reproduksi yang berbahaya seperti kanker serviks ya, girls!
(*)
Source | : | KidsHealth |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR