2. Trauma psikologis
Jika kita sudah memutuskan hubungan dan mengakhiri hubungan dengan pasangan, kita akan mulai memiliki pandangan hidup yang berbeda.
Sebelum memulai hubungan asmara tersebut, kita memiliki kegembiraan dan optimisme.
Akan tetapi, kini setelah hubungan berakhir, kita hanya diselimuti oleh perasaan cemas, ketakutan, dan ketidakpercayaan.
Kita mungkin menjadi sinis terhadap cinta dan hubungan asmara. Bahkan, perubahan ini dapat menjauhkan kita dari orang-orang sekitar.
Kita juga cenderung bergumul dengan perasaan bersalah, kesepian, dan bentuk tekanan emosional lainnya yang biasanya terjadi setelah putus cinta.
Trauma psikologis semacam itu sulit untuk dihilangkan.
Baca Juga: Putusin! 4 Cara Marah Tipe Cowok yang Enggak Termaafkan Sama Sekali!
3. Melelahkan secara emosional
Terus berada dalam toxic relationship dapat menguras begitu banyak emosi.
Alih-alih membahagiakan diri sendiri, kita justru terlalu memperhatikan kebahagiaan pacar.
Mereka terus-menerus membawamu ke dalam drama mereka yang hanya membuatmu merasa semakin lelah secara emosional.
Bahkan, kondisi tersebut dapat memicu stres dan depresi.
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Marcella Oktania |
KOMENTAR