CewekBanget.ID - Bercandaan jadi bullying atau perundungan, kadang enggak disadari oleh pelaku.
Bercandaan jadi bullying ini sering terjadi dalam lingkungan pertemanan.
Tanpa disadari, seorang teman yang merasa dirinya memberikan bercandaan tapi ternyata itu adalah bentuk bullying bagi teman yang dia ajak bercanda.
Kadang di sini jadi membingungkan, karena di satu sisi seorang teman mungkin enggak ada niatan untuk mengejek, tapi faktanya tindakan dia menyakiti orang lain.
Contohnya seperti yang terjadi pada kasus Jae 'DAY6' kepada Jamie Park.
Jae dan Jamie diketahui berteman dekat sejak lama, dan fans mengetahui mereka berdua memang sering bercanda.
Tapi pada Sabtu, (8/1), Jae melakukan siaran live streaming di akun Twitch miliknya, mention nama Jamie dalam siarannya.
Jae mengatakan sebutan yang 'enggak pantas' untuk Jamie namun dalam siaran tersebut, Jae merasa enggak ada yang salah dengan ucapannya.
Hingga akhirnya Jamie speak up di akun Twitter miliknya, mempertanyakan sebutan apa yang diucapkan oleh temannya tersebut dan mengungkapkan kekecewaannya.
Baca Juga: Jamie Tanggapi Langsung Jokes Enggak Pantas Jae DAY6 Tentang Dirinya
Meski tweet Jamie langsung dihapus, setelahnya Jamie nge-tweet, "Aku benci ketika kita para perempuan jadi subjek candaan cowok untuk memenuhi tuntutan dunia maya."
I hate that we as women have to be subjected to mens humor to appease incels on the internet period
— JIMINxJAMIE (@jiminpark07) January 9, 2022
Di sini sudah jelas, Jamie enggak nyaman dengan sebutan yang disebut Jae sebagai 'candaan.'
Lalu apakah ini bisa juga disebut sebagai bullying?
Dilansir dari laman understood.org, kita coba cari tahu yuk perbedaan dan batasan antara candaan dan bullying!
Bercandaan bagian dari komunikasi
Candaan yang benar ternyata jadi cara orang-orang dalam berkomunikasi satu sama lain.
Sebenarnya ini termasuk dalam bersosialisasi yang terlihat wajar HANYA KETIKA kedua belah pihak sama-sama menerimanya.
Jika ada satu orang mengucapkan candaan ke orang lain dan keduanya tertawa akan hal itu, maka itu adalah candaan yang bisa diterima oleh keduanya.
Rumus dasarnya dari sini dulu girls, kalau kita dan teman kita sama-sama tertawa akan candaan itu maka ini adalah bagian dari komunikasi.
Baca Juga: 7 Idol KPop Ini Terbukti Enggak Bersalah Setelah Diterpa Rumor Bully
Ada juga komunikasi yang mengandung unsur negatif
Terkadang dalam komunikasi enggak semuanya harus dengan kata-kata yang positif.
Ada juga komunikasi dengan kata negatif yang mungkin hanya bisa diterima sebagian kelompok.
Tapi ini masih bisa diterima jika obrolan negatif tidak menyangkut orang lain di luar kelompok itu.
Misalnya, ada orang A, B dan C yaa, girls.
A memiliki postur tubuh pendek dan antara A dan B sering bercanda soal tinggi badan.
Bagi A, itu bukanlah masalah yang besar karena dia bisa handle problem-nya sendiri dan dia menerima candaan dari B.
Tapi bagi C yang bertubuh pendek juga dan enggak dekat dengan A dan B, dia tersinggung dengan candaan tinggi badan tersebut.
Sehingga candaan ini enggak bisa diucapkan ke C. Baik A dan B harus memahami itu dan jangan pernah menjadikan candaan ini dengan melibatkan orang lain.
Baca Juga: Heran Kenapa Seseorang Jadi Tukang Bully? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
Dan bahkan seharusnya, A dan B bisa memahami ternyata candaan ini bisa menyakiti seseorang meski bagi mereka biasa saja.
Untuk itu, harusnya dengan sadar jangan lagi menjadikan hal ini jadi candaan meski dalam lingkup internal antara A dan B saja.
Bullying berarti menyakiti
Bullying bisa dimulai dengan candaan.
Candaan yang terjadi terus menerus, berulang, hingga akhirnya menyakiti seseorang, itu namanya jadi bullying.
Jika A lama-lama tersakiti dengan candaan B soal tinggi badan tadi, maka B artinya mem-bully A terlebih lagi jika A sudah bilang 'stop.'
Bagaimana dengan C? Benar fakta bahwa B enggak mem-bully C karena B hanya mengatakan hal ini ke A dan mungkin hanya mendengar sekali, tapi C tahu kalau candaan B ini bukanlah hal yang baik.
C sudah menunjukkan ketidaknyamanan akan candaan ini, yang harusnya bisa dipahami B kalau ini bisa berujung pada bullying ke A nantinya.
Jadi intinya, bercandaan itu punya tujuan yang menyenangkan, sama halnya dengan komunikasi.
Tapi enggak semua orang bisa menerima candaan yang dimaksud, bisa saja menyakiti seseorang dan ini yang harus dijaga.
Bagaimana kita bisa menghargai pendapat dan perasaan orang lain, girls.
Jangan sampai niat kita untuk menyenangkan seseorang justru menyakitinya tanpa kita sadari.
Teman sih teman, tapi bukan berarti kita bisa dengan seenaknya memberikan sebutan atau julukan buat teman kita, girls.
Terlebih lagi, kalau julukan ini mengandung unsur negatif yang secara sadar dipahami oleh orang yang memberikan julukan.
Baca Juga: Penjelasan Psikolog Klinis Tentang Berbagai Hal Terkait Beauty Bullying yang Perlu Kita Ketahui!
(*)
Source | : | Understood.org |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR