Ini dapat menyebabkan hormon kortisol mengalihkan darah dari sistem pencernaan, sehingga alirannya melambat dan menyebabkan kondisi seperti IBS.
Akibatnya, kita mungkin jadi makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, atau mencari 'comfort food' untuk membuat kita merasa lebih baik.
Bukan hanya pola makan, pola tidur juga bisa jadi terganggu dan menyebabkan kita mengalami insomnia (kurang tidur) atau hipersomnia (kebanyakan tidur) setelah putus cinta.
Kulit Breakout
Ternyata putus cinta juga dapat berpengaruh terhadap kondisi kulit, nih!
Mungkin beberapa dari kita mengalami breakout pada kulit saat sedang patah hati.
Lagi-lagi, ini disebabkan oleh tingginya tingkat stres yang menyebabkan peradangan dan menjadi salah satu faktor munculnya jerawat.
Baca Juga: Geng Patah Hati Hanggini Karaokean Bareng dan Sindir Mantan!
Sistem Imun Melemah
Putus dapat membuat sistem imun tubuh kita melemah sehingga kita lebih rentan terkena penyakit.
Jadi, patah hati dapat berdampak kepada fisik kita dengan cara mematikan beberapa bagian sistem imun yang berfungsi untuk melawan virus.
Makanya, patah hati kerap dideskripsikan sebagaimana sakit secara fisik karena kita memang lebih rentan mengalami sakit fisik setelah mengalaminya.
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR