Pada prinsipnya, Kekerasan Berbasis Gender Online ini difasilitasi teknologi, umumnya terjadi di dunia maya untuk menggaet korbannya.
Melansir The Parliament Magazine, dalam banyak kasus, pelaku KBGO biasanya pasangan, mantan kekasih, kerabat maupun rekan kerja.
"Ada banyak kejadian, mulai dari penghinaan, menyebarkan foto hingga hoax.
Tujuannya, untuk mempermalukan perempuan," tutur Garnett Achieng, data and digital rights reseacher.
Selain membahayakan, kejahatan pada perempuan yang dilakukan secara online belum memiliki aturan pasti, sehingga tak ada jaminan perlindungan terhadap korban secara jelas, apabila mengalami KBGO.
Salah satu cara meminimalisir kejadian tersebut, sebaiknya kita memberikan batasan atau ruang privasi bagi diri sendiri.
Lalu bagaimana ya tanda kalau kita sebagai perempuan mengalami KBGO?
Baca Juga: Awas Kekerasan Berbasis Gender Online, Jaga Privasi Kita di Medsos Ya!
Dilansir dari Global Citizen via Parapuan.co, berikut tandanya!
1. Pelecehan online atau cyberbullying ini memang marak dilakukan.
Umumnya pelaku akan membuat konten daring yang menggambarkan perempuan secara negatif, menggunakan teknologi digital.
2. Cyber stalking, segala aktivitas kamu akan dipantau, dilacak serta diawasi melalui teknologi, baik secara online maupun offline.
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR