CewekBanget.ID - Program vaksinasi booster alias dosis ketiga dari vaksin COVID-19 kini telah berjalan secara resmi di Indonesia.
Masyarakat Indonesia diimbau untuk segera mendapatkan vaksin booster di berbagai fasilitas kesehatan terdekat.
Apa lagi, kasus COVID-19 di Indonesia sedang melonjak lagi akibat merebaknya virus corona varian omicron.
Kalau kita sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin booster COVID-19, ketahui dulu hal-hal berikut ini.
Syarat Usia
Sama seperti 2 dosis vaksin COVID-19 sebelumnya, ada ketentuan usia bagi kita yang hendak mendapatkan vaksin booster.
Vaksin bisa didapatkan oleh orang berusia 16 tahun ke atas dan diprioritaskan bagi kelompok rentan seperti orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan komorbid.
Selain itu, vaksin booster juga bisa diberikan kepada anak-anak dengan risiko tinggi terpapar COVID-19.
Syaratnya antara lain, anak-anak berusia 12-15 tahun dengan kondisi kesehatan berisiko tinggi terhadap COVID-19, dan anak berusia 12-15 tahun yang berada di bawah satu atap dengan orang yang memiliki kondisi imunosupres.
Baca Juga: Sudah Vaksin Sinovac? 3 Merek Booster Vaksin Ini Paling Baik buat Kita
Vaksin Booster 100% Mencegah COVID-19?
Lantas, apakah vaksin booster fix dapat membuat kita kebal dari COVID-19? Jawaban jelasnya adalah enggak.
Faktanya, bahkan setelah mendapatkan vaksin booster alias dosis ketiga, kita masih mungkin terpapar virus corona.
Vaksin booster juga enggak lantas sepenuhnya melindungi kita dari varian baru virus corona, yaitu omicron.
Tapi melansir dari BHF, penelitian menunjukkan bahwa vaksin memang memberikan perlindungan sangat tinggi 1-2 minggu setelah kita mendapatkannya.
Kita juga akan mengalami gejala yang jauh lebih ringan apabila terpapar virus corona setelah mendapatkan vaksin, serta menekan angka fatalitas hingga kematian akibat COVID-19.
Sementara itu, vaksin booster jenis Pfizer telah melalui proses uji coba dan menunjukkan efektivitas dalam mencegah penyakit COVID-19 kira-kira 7 hari setelah diberikan.
Jenis vaksin lain juga bekerja dengan cara yang lebih-kurang sama.
Intinya, vaksin enggak membuat kita kebal dari virus, tapi paling enggak kita dapat jauh lebih terlindungi dibanding orang-orang yang enggak mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Ini Efek Samping Vaksin Booster COVID-19 yang Harus Diketahui!
Bolehkah Vaksinasi Saat Terpapar COVID-19?
Apabila kita mengalami gejala COVID-19, segera lakukan tes kesehatan dan isolasi mandiri sampai hasilnya keluar.
Jangan dulu melakukan janji vaksinasi booster, karena jika kita terbukti positif COVID-19, kita mungkin dapat memaparkan virus ke orang-orang yang ada bersama kita di tempat vaksinasi.
Kecuali jika kita sudah dikonfirmasi negatif COVID-19, baru kita bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin booster.
Sementara jika kita diketahui positif COVID-19 sebelum mendapatkan suntikan vaksin booster, tunda dulu jadwal vaksinasi sampai kita betul-betul pulih dan menunjukkan hasil negatif.
Fokuslah untuk memulihkan diri terlebih dulu.
Durasi untuk Dapat Booster Setelah Terpapar COVID-19
Jika kita dinyatakan positif COVID-19, kita mesti menunggu hingga 4 minggu (28 hari) sejak mendapatkan hasil tes sebelum mendapatkan vaksin booster.
Jeda waktu ini dianggap cukup untuk membantu memisahkan berbagai efek samping akibat vaksin dengan gejala penyakit akibat COVID-19.
Tenang, kita selalu bisa melakukan penjadwalan ulang atas vaksinasi kalau dikonfirmasi positif COVID-19.
Jangan sampai kita malah membahayakan diri sendiri dan orang lain dengan memaksakan diri untuk mendapatkan vaksin booster di tengah kondisi positif COVID-19.
Baca Juga: Bahayakah Kalau Vaksin Booster Berbeda dari Dosis Sebelumnya?
(*)
Source | : | Mayo Clinic,CDC,bhf.org.uk |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR