CewekBanget.ID - Kadang sulit mengenali ciri-ciri toxic relationship saat kita belum pernah mengalaminya secara langsung atau justru sedang berada di dalamnya.
Tapi kita juga enggak bisa terus mengabaikan hal ini karena toxic relationship dapat membahayakan kita yang terlibat dalam hubungan tersebut.
Gimana ya, cara mengenali pacar yang toxic sebelum terlambat?
Kalau doi menunjukkan 4 hal berikut ini, jangan abaikan lagi!
Enggak Punya Teman
Kalau pacar kita selalu membuat kita menemaninya karena dia enggak punya teman lain, kita patut curiga.
Ini mungkin karena doi adalah orang yang introvert dan sulit bergaul.
Tapi bisa jadi juga ia enggak punya teman akibat kelakuannya yang toxic dan merugikan orang lain.
Di sisi lain, ia juga melarang kita untuk melakukan aktivitas dengan teman-teman atau orang terdekat kita karena ia menganggap kita hanya boleh menemaninya.
Baca Juga: 4 Hal Ini Tandanya Kita Berada dalam Pertemanan Toxic. Jauh-Jauh!
Ini red flag yang sebaiknya jangan diabaikan, girls.
Kalau doi menuntut kita seperti itu, jelaskan bahwa kita juga punya teman dan orang lain yang seharusnya bisa menghabiskan waktu bersama kita.
Bikin Capek
Bukannya bikin bahagia, kencan dan menghabiskan waktu bersama doi justru bikin kita capek dan stres.
Mungkin kita mengalami sejumlah gejala fisik yang muncul saat cemas, seperti sakit perut, sakit kepala, atau enggak enak badan.
Kalau pacar kita malah membuat kita merasa stres alih-alih gembira, coba pertimbangkan kembali hubungan yang kita jalani dengan doi.
Sering Merendahkan Kita
Yang satu ini juga red flag jelas yang sebaiknya jangan diabaikan.
Dalam pacaran yang sehat, kita seharusnya bisa mendukung satu sama lain dan dapat diandalkan dalam kesulitan yang dihadapi.
Baca Juga: Awas Toxic Relationship! Ikuti Tips Ini untuk Menghindarinya
Sebaliknya, kalau pacar kita kerap merendahkan dan mengejek kita, ini tandanya hubungan yang dijalani toxic.
Tentu saja doi boleh memberikan kritik membangun dan masukan agar diri kita menjadi lebih baik, dan hal ini berlaku sebaliknya.
Tapi jangan sampai ini menjadi alasan bagi doi untuk menjatuhkan mental kita dan menjadikannya ajang untuk menjelek-jelekkan kita.
Silent Treatment
Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menghadapi konflik dan meredakan kemarahan.
Tapi silent treatment atau mendiamkan setelah pertengkaran bukan solusi yang tepat dan sebaiknya jangan terjadi terlalu sering.
Ini artinya, doi enggak mau mendengarkan kita dan sedang menghukum kita dengan cara tersebut.
Silent treatment juga merupakan tanda sikap pasif-agresif yang dapat merusak hubungan.
Baca Juga: Fuji An Trauma Toxic Relationship, Penginnya Dapat Cowok yang Bucin
(*)
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR