Ingat, mereka adalah 'saksi' atas hubungan kita berdua, entah sejak mulai berpacaran, saat hubungan sedang berjalan, hingga akhir dari hubungan tersebut.
Saat mempertimbangkan untuk balikan, libatkan juga orang-orang seperti teman dan keluarga yang mengetahui hal tersebut dan mintalah pertimbangan dari mereka.
Mungkin kita bisa mengajak teman untuk hadir di acara yang sama dengan mantan dan membiarkan mereka menilai dinamika hubungan antara kita dan doi setelah putus.
Sadar atau enggak, kadang kita membutuhkan penilaian objektif dari orang lain perihal hubungan kita dengan mantan.
Menghargai 'Deal Breaker' dalam Hubungan
Kita dulu putus dengan doi gara-gara apa, sih?
Pasti ada alasan yang membuat kita berdua memutuskan untuk mengakhiri hubungan di masa lalu dan sulit dikompromikan.
Baca Juga: Rumor Balikan Shawn Mendes dan Camila Cabello Makin Kencang Gara-gara Ini
Alasan ini biasanya disebut 'deal breaker'.
Hal seperti ini biasanya berkaitan dengan prinsip individu dan enggak bisa dipaksakan kepada satu sama lain, sehingga pertimbangannya apabila kita hendak balikan dengan mantan adalah kemampuan dan kemauan kita untuk menerima keberadaan deal breaker tersebut.
Pahami nilai-nilai apa saja yang enggak bisa kita serahkan begitu saja demi memperbaiki hubungan, begitu pula sebaliknya bagi doi.
Kalau memang kita bisa menemukan titik tengahnya, mungkin kita boleh memikirkan kembali soal mengulangi hubungan bersamanya.
Source | : | The Healthy |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR