CewekBanget.ID - Siapa sih, yang enggak senang dibombardir perhatian, cinta, dan hadiah dari orang tersayang?
Hari ini doi memberikan kita bunga, besoknya ia kerap memanggil kita dengan sebutan sayang, besoknya lagi ia mengajak kita mengunjungi tempat-tempat yang romantis dan fancy.
Tapi pada tahap tertentu, kita dianjurkan untuk enggak terlalu naif menerima bentuk kasih sayang seperti itu, lho.
Pasalnya, hal tersebut erat banget hubungannya dengan perilaku love bombing.
Apa itu yang dimaksud love bombing dan kenapa hal tersebut bisa menjadi red flag dalam hubungan?
Love Bombing
Istilah love bombing biasanya digunakan untuk aksi berlebihan dalam konteks romantis, untuk tujuan yang enggak jelas tapi terkesan mengancam.
Hal ini dilansir dari artikel yang ditulis oleh Kaitlyn Tiffany di The Atlantic.
Populer di media sosial, istilah ini kerap mengindikasikan bahwa ancaman dan bahaya mengintai seseorang yang 'dibombardir' hal-hal romantis, entah itu pujian, hadiah, atau perlakuan lainnya.
Baca Juga: 7 Tanda Hubungan Manipulatif Love Bomb. Bikin Kita Serasa Dicintai
Manipulasi
Tapi mungkin kita bertanya-tanya nih, bukannya justru hal yang bagus ketika kita mendapatkan bentuk cinta dan apresiasi dari seseorang karena kita jadi merasa pantas mendapatkannya?
Nah, justru itu masalahnya, girls!
Melansir dari The New York Times, love bombing diketahui lebih mengarah pada seseorang yang menciptakan manipulasi lingkungan agar ia tampak sempurna, atau kita seakan-akan adalah pasangan yang sempurna baginya.
Kadang hal ini belum tentu benar adanya dan lebih merupakan ilusi untuk memamerkan 'romantisme' lewat media.
Enggak Seperti Kelihatannya
Beberapa pendapat lain menyebutkan bahwa love bomber alias pelaku 'bombardir' cinta bertujuan untuk menipu orang lain dengan menunjukkan hubungan yang enggak otentik.
Jadi, apa yang dilihat orang lain hanya permukaannya saja dan mereka enggak bakal mengetahui kenyataan di baliknya.
Misalnya, di depan publik doi sering menggenggam tangan kita, memanggil kita dengan sayang, memuji-muji kita, hingga memberikan barang-barang mewah.
Baca Juga: Aya Canina Akui Alami Kekerasan Saat Pacaran dengan Rekan Band-nya Amigdala
Tapi di baliknya, mungkin ia justru melakukan kekerasan fisik, emosional, hingga seksual, dan membuat kita berada di bawah ancaman.
Bisa jadi pula ia melakukan love bombing dengan konsekuensi ia akan menghentikan hal-hal manis yang dilakukannya untuk kita jika kita enggak menuruti kemauannya.
Selain itu, bukan enggak mungkin doi melakukan hal yang sama pada orang lain selama masih menjalani hubungan dengan kita.
Love bombing kerap dikaitkan dengan perilaku narsistik dalam hubungan.
Baca Juga: Red Flag! 4 Tanda Toxic Relationship Ini Jangan Diabaikan Lagi
Maknanya kini telah begitu luas.
Tapi yang jelas, sejak dulu love bombing juga berkaitan dengan perilaku mengontrol dan relasi kuasa dari salah satu pihak terhadap pihak lainnya dalam suatu hubungan.
Ini bisa jadi tanda bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam menerima bentuk 'cinta' dari seseorang, girls.
Tentu saja bagus apabila memang ada seseorang yang betul-betul mencintai dan mengapresiasi kita dengan segala cara.
Tapi jangan sampai kita justru terjebak menjadi korban love bombing.
(*)
Source | : | The Atlantic |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR