Organisasi tersebut mengatakan, melewatkan waktu makan untuk sementara, enggak perlu dikhawatirkan.
"Akan tetapi, terus-menerus kehilangan nafsu makan (terutama) pada lansia dapat menjadi tanda ada sesuatu yang salah dan harus segera hubungi dokter," kata mereka dilansir dari Times of India.
"Tidak perlu memaksakan diri untuk makan jika tidak menyukainya, tetapi sangat penting untuk tetap minum cairan untuk membantu mengganti air yang hilang saat tubuh melawan infeksi," sambungnya.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga menyoroti prevalensi dua gejala varian Omicron yang muncul saat makan.
"Banyak orang mengalami kehilangan nafsu makan dan asupan makan berkurang ketika tidak sehat karena COVID-19 dan selama pemulihan mereka," jelas mereka.
Pasien penderita COVID-19 disarankan selalu memantau berat badan dan mencari tanda-tanda penurunan berat badan, jika mengalami dua gejala tersebut.
Nafsu makan yang hilang akibat infeksi varian Omicron bisa bikin berat badan kkita turun nih, girls.
Baca Juga: Lawan Omicron, Rajin Makan 5 Buah Ini Buat Tingkatkan Sistem Imun!
Selama menjalani masa pemulihan, pastikan untuk semantiasa mengonsumsi makanan bernuntrisi tinggi dan pastikan asupan air putih selalu cukup setiap harinya, ya!
Bukan cuma dua gejala di atas aja yang harus kita waspadai, varian Omicron juga ditandai oleh beberapa gejala berikut ini:
- Hidung meler atau tersumbat
- Sakit kepala
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR