Maka akan sangat menghakimi jika kita menganggap bahwa kesuksesan dan keberhasilan seseorang ditentukan semata-mata oleh kondisi fisik dan pilihan seseorang atas tubuh mereka sendiri.
Sama halnya dengan tolok ukur kebahagiaan, yang enggak bisa dinilai dari kondisi tubuh seseorang.
Enggak perlu sok mengikuti standar yang ditetapkan masyarakat atas bentuk dan kondisi fisik seseorang.
Yang penting kita bisa menghargai orang lain dan enggak berakhir menjadi orang yang jahat.
Baca Juga: Lakukan Pole Dance, Nasya Marcella Kena Body Shaming dari Sesama Cewek
Mengkritik Kondisi Fisik
Kita pasti malas mendengar ada orang yang mengkritik kondisi fisik kita.
Misalnya, ada orang yang menganggap kita terlalu kurus, terlalu tinggi sebagai cewek, atau menyuruh kita menggunakan krim pemutih untuk membuat kulit wajah kita enggak terlihat gelap.
Nah, di sisi lain, jangan sampai kita justru berada pada posisi orang yang tukang kritik seperti itu.
Sekali lagi, selain masukan membangun yang memang diminta dan dibutuhkan oleh seseorang, hal lain yang bertujuan untuk mengejek, menertawai, atau menghina kondisi fisik seseorang adalah bentuk body shaming.
(*)
Source | : | Very Well Mind |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR