CewekBanget.ID - Sebetulnya kebahagiaan enggak begitu sulit untuk didapatkan, lho.
Masalahnya, kita sendiri sudah menerapkan kebiasaan yang tepat untuk meraih kebahagiaan apa belum, nih?
Kalau kita masih melakukan 3 kebiasaan ini sih, pantas saja bahagia jadi sesuatu yang susah dicapai!
Mengeluh Terus
Mengeluh adalah hal yang sangat manusiawi.
Lagipula, kadang hidup bisa jadi enggak tertahankan dan kesabaran kita juga ada batasnya, serta beberapa dari kita mungkin enggak gampang puas.
Tapi kebiasaan mengeluh tanpa eksekusi yang nyata dan upaya untuk mengubah keadaan cuma bakal membuat kita memiliki pola pikir negatif, pesimistis, dan putus asa.
Pada akhirnya, kita akan jadi sulit bahagia dan selalu menemukan celah untuk dipikirkan secara negatif.
Bukan hanya kita yang akan merasakan dampaknya, tapi orang lain di sekitar kita juga.
Baca Juga: Jangan Lupa Bahagia Demi Sistem Kekebalan Tubuh yang Lebih Baik!
Cuek terhadap Diri Sendiri
Fyi, mengabaikan diri dalam bentuk apa pun dapat berdampak buruk bagi tubuh, pikiran, dan jiwa kita.
Pada akhirnya kita enggak dapat menikmati hidup secara berkelanjutan atau mengembangkan ketahanan diri.
Orang yang memilih untuk mengabaikan ketiganya dan kerap mengabaikan diri sendiri akan membentuk gaya hidup yang mudah memicu depresi atau kecemasan sosial.
Menunda Sesuatu
Kebiasaan menunda-nunda sesuatu dapat menjadi akar dari segala permasalahan.
Padahal kita tahu harus melakukan apa, tapi kita memilih untuk mengabaikannya dan malah melakukan hal lain yang enggak terlalu penting.
Pada akhirnya, kita malah melewatkan peluang berharga dan menyesal belakangan.
Tentu kita enggak mau hal itu terjadi, kan?
Makanya, berbagai kebiasaan yang telah disebutkan tadi jangan sampai kita lakukan lagi lho, ya!
Sekarang mungkin rasanya sulit, tapi kita bisa mengarahkan diri sendiri menuju kebahagiaan jangka panjang.
Baca Juga: Terlihat Bahagia, Livy Renata Pernah Di-bully Sampai Pindah Sekolah!
(*)
Source | : | Thought Catalog |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR