CewekBanget.ID - Tanggal 30 Maret Indonesia memperingati Hari Film Nasional setiap tahunnya.
Perjalanan perfilman Indonesia sudah dimulai sejak lama lho.
Semua itu enggak terlepas dari peran para sineas pelopor yang membangun pondasi perfilman Indonesia.
Di antara sosok berjasa di bidang film, ada salah satu tokoh bernama Ratna Asmara.
Ratna Asmara adalah sutradara film perempuan pertama yang dipunyai Indonesia.
Perjalanan karier Ratna Asmara
Sosok Ratna Asmara sebelum dikenal sebagai tokoh di balik layar, beliau adalah seorang aktris.
Pada tahun 1940, Ratna membintangi film Kartinah yang fenomenal.
Sepuluh tahun kemudian tepatnya 1950, Ratna Asmara meluncurkan film pertamanya dan berperan sebagai sutradara.
Baca Juga: Jefri Nichol Ladeni Adu Tinju dengan Netizen Gegara Masalah Pembajakan Film
Bakat akting Ratna itu mulanya didapat dari kelompok sandiwara Dardanella yang diikutinya pada kisaran tahun 1930-an.
Di kelompok sandiwara Dardanella, Ratna juga dikenal berbakat menyanyi, girls.
Sampai akhir tahun 1930-an Ratna pindah kelompok dan gabung ke kelompok Bolero yang dipimpin suaminya sendiri, Andjar Asmara.
Merintis karier sutradara
Sebelum akhirnya menyutradarai filmnya sendiri, Ratna lebih dulu turut berperan di film-film garapan suaminya.
Misalnya ketika Noesa Penida dan film Ratna Moetoe Manikam sekitar tahun 1940-an.
Hingga tahun 1950 Ratna berhasil menyutradarai film berjudul Sedap Malam.
Film bergenre romansa, tentang permasalahan rumah tangga ketika suami pemeran utama ketahuan bersama perempuan lain.
Selain Sedap Malam, Ratna juga mengerjakan film Dewi dan Pemilihan Umum di tahun 1954.
Baca Juga: Lembaga Sensor Film Diminta Jangan Cuma Jadi Tukang Potong Gambar!
Film yang bertepatan dengan masa-masa pemilihan umum pertama kali tahun 1955.
Mendapat kritikan
Dari aktris debut menjadi sutradara rupanya enggak bisa menyenangkan semua pihak.
Ratna Asmara berkali-kali dapat kritikan dari banyak orang.
Misalnya setelah film Sedap Malam rilis, banyak yang menilai film tersebut enggak bagus dan kurang bernilai.
Sebenarnya film yang dibuat Ratna banyak mengangkat permasalahan sosial, hingga permasalahan romansa yang relate dengan kehidupan masyarakat.
Semangatnya di dunia perfilman untuk membangun karier sebagai sutradara perempuan pertama Indonesia.
Buktinya di tahun 1953 Ratna Asmara mendirikan PH bernama Ratna Film, yang akhirnya berubah nama jadi Asmara Film.
Selain Ratna Asmara beberapa sutradara perempuan pertama yang dicatat sejarah antara lain, Chitra Dewi, Sofia W.D dan Ida Farida.
Baca Juga: Bikin Pangling dan Gemas! 4 Seleb Ini Unggah Transformasi Mereka untuk Peringati Hari Film Nasional
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR