CewekBanget.ID - Sosok emansipasi wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini selalu diperingati harinya setiap tahun.
Tiap 21 April yang menjadi tanggal lahir pahlawan nasional ini, menjadi momen untuk mengenang jasa-jasanya.
Setelah puluhan tahun sejak budaya peringatan hari Kartini mulai dikumandangkan, sejarahnya masih terus jadi sorotan.
Tapi di balik cerita heroik dengan perjuangan kemerdekaan perempuan Indonesia, siapa kini keturunan Kartini yang masih tersisa?
Kabarnya bahkan keturunan Kartini sekarang hidup jauh dari sorotan dan ada yang hidup dalam keprihatinan.
Keluarga RA Kartini
Lahir dari keluarga priyayi, kakek dan ayah Kartini merupakan orang terpandang pada masanya.
Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat diangkat menjadi bupati Jepara dan hidup dengan makmur.
Setelah masa perjuangan emansipasi yang membara, Kartini dinikahkan dengan seorang keliarga ningrat bernama K.R.M.Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat.
Baca Juga: Dear #Girls4TheFuture, Ini 6 Pesan R.A Kartini yang Inspiratif dan Jadi Motivasi!
Melansir dari Tribunnews, mereka menikah pada 12 November 1903 dan Kartini menjadi istri keempat dari suaminya itu.
Keduanya dikaruniai seorang putra pada tahun 1904.
Sayangnya 4 hari setelah melahirkan anak, Kartini meninggal dunia.
Putranya diberi nama R.M. Soesalit Djojoadhiningrat.
Soesalit diketahui singkatan untuk kalimat 'susah naliko alit' atau berarti 'susah sedari kecil' karena hidup tanpa seorang ibu.
Kehidupan keturunan Kartini
Jika diurutkan dari kehidupan putra pertamanya, Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat tumbuh menjadi aktivis di dalam militer.
Dia merupakan bagian dari tentara anggota PETA (Pembela Tanah Air) di era penjajahan Jepang.
Baca Juga: 5 Kartini Muda Indonesia yang Membanggakan, Panutan Banget Nih!
Keumudian dikenan sebagai Mayjen TNI R.M. Susalit Joyoadiningrat.
Cucu pertama dan satu-satunya yang merupakan putra Mayjen Susalit adalah R.M Boedhy Setia Soesalit.
Sayangnya cucu kandung Kartini ini enggak mau tersorot kehidupanya, dan lebih memilih hidup sederhana dan akhirnya menikahi wanita berdarah Jawa, Sri Bijantinin.
Boedhy meninggal dunia di usia 57 tahun dengan tanpa sejarah yang detail.
Kemudian kelima anak Boedhy, yakni Kartini, Kartono, Rukmini, Samimun, dan Rachmat, malah dikabarkan ada yang hidup prihatin.
Kabar terakhir dari mereka disampaikan bupati Jepara tahun 2018, Ahmad Marzuki di acara peringatan hari Kartini 21 April 2018.
Dikatakan 4 dari cicit Kartini masih perlu diberi bantuan untuk perekonomian mereka.
"Hanya (cicit) yang pertama (Kartini) yang (hidupnya) lumayan, sedangkan Kartono mengojek, demikian pula Samimun juga jadi tukang ojek.
Sementara Rukmini telah ditinggal suaminya yang mengakhiri hidup akibat terlilit ekonomi, dan Racmat yang menderita autis sudah meninggal," kata Ahmad Marzuki melansir dari Tribunnews.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, Yuk Berhenti Melakukan 4 Kebiasaan Toxic Ini!
Sampai saat ini belum ada update terbaru dari kabar keturunan asli Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi wanita.
(*)
Penulis | : | Tiara Harum Pramesti |
Editor | : | Tiara Harum Pramesti |
KOMENTAR