Jadi untuk memastikan proyek tersebut berjalan dengan lancar dan kita enggak ditipu klien, misalnya jika mereka kabur setelah proyek usai tanpa membayar kita, sebetulnya kita boleh menetapkan sistem deposit payment (DP).
Tentukan jumlah pembayaran yang perlu dilakukan oleh klien pada setiap periode, misalnya DP sebesar 1/3 dari jumlah upah total, 1/3 pembayaran saat proyek berjalan, dan 1/3 sisanya usai proyek selesai.
Kita juga bisa memodifikasi sendiri sistem perhitungan tersebut sesuai kebutuhan.
Buat Jadwal Reguler
Proyek freelance biasanya enggak menentu dan bisa jadi berupa proyek yang berlangsung dalam waktu lama, atau justru perlu dikerjakan dalam waktu sangat singkat.
Ini bisa bikin kita keteteran kalau enggak terbiasa.
Baca Juga: Dear #GirlsIn5piration, Ini 5 Quotes Inspiratif Buat yang Lagi Kerja Sampingan. Semangat!
Jadi lebih baik jika kita membuat jadwal kerja reguler dengan menetapkan waktu untuk sejumlah hal penting dalam pengerjaan proyek freelance.
Kita jadi dapat memenuhi proyek sesuai tenggat waktu dan enggak mengabaikan klien.
Enggak hanya itu, kita juga jadi bisa mengatur waktu untuk menciptakan iklim work-life balance.
Portofolio untuk Memasarkan Diri
Source | : | Celarity |
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Salsabila Putri Pertiwi |
KOMENTAR